Optimalkan Target PON

Optimis Target 10 Besar Di PON Ke XIX Jawa Barat Tercapai

Anandia selain mendapatkan emas pada nomor 100 M Gaya Dada Putri juga berhasil memecahkan rekor PON dan Nasional dengan catatan waktu 1 menit 11.89 detik.
ADVERTORIAL:

MEDIATRANSNEWS, PEKANBARU
- Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengaku optimistis atlet Riau yang kini berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XIX di Jawa Barat akan mengharumkan nama Riau dalam ivent nasional tersebut.

Hal ini disampaikan Gubri kepada wartawan di Kantor Gubernur Riau, Kamis (22/9/2016). Menurutnya para atlet Riau yang ikut bertanding pada PON XIX di Jawa Barat telah menjalani pemusatan latihan serta pembinaan mental atlit sebelum PON Jabar digelar.

"Harapan kita, minimum sama dengan PON 2012 lalu. Hasil laporan KONI terakhir tentang kesiapan atlet, mereka targetkan di 10 besar, semoga ini target yang terendah," ujar Gubri Arsyadjuliandi Rachman, optimis.

Pria yang akrab disapa Andi Rachman ini mengatakan, berdasarkan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrowi, jayalah olahragaku jayalah bangsaku, agar prestasi kita tetap cemerlang dikancah internasional.

"Prestasi terus ditingkatkan, sesuai dengan apa yang disampaikan Menpora," tuturnya.

Kepada para atlet dari Riau, Andi Rachman tidak lupa menyampaikan harapan yang besar dengan menerapkan pendekatan "sport science" yang pada prinsipnya mendalami "science" dan teknik-teknik yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga sehingga dapat ditularkan untuk lingkungan dan masyarakat.

"Atlet pun memahami sports science, bukan hanya berprestasi saja namun juga penerapan ilmu berguna bagi sekitar dalam artian memasyarakatkan olahraga memasyarakatkan hidup sehat," tuturnya.

Menurutnya, yang tidak kalah membanggakan pada tahun ini, adalah atlet murni berasal dari binaan Provinsi Riau.


Anandia Treciel Harumkan Nama Riau

Di PON XIX Jawa Barat kali ini perenang asal Riau, Anandia Treciel Vannesae Eva sukses memecahkan rekor nasional dan PON saat turun di nomor 100 meter gaya dada putri. Selain meraih medali emas, Anandia pun berhasil mencatatkan waktu terbaik 1 menit 11,89 detik.

Rekor itu terbilang mengharumkan nama Riau. Pasalnya, perenang putri berusia 19 tahun itu mampu menghapus rekor nasional yang sebelumnya bercokol hampir 21 tahun. Pemegang rekor nomor 100 meter gaya dada putri sebelumnya yakni Rita Mariani dengan catatan waktu 1 menit, 11,96 detik saat berlaga di Jakarta, pada 1997 silam.

Anandia juga berhasil memperbaiki catatan waktu PON atas nama Margareta Kretapradani yang diciptakan pada PON Riau 4 tahun lalu. Catatan waktu Margareta saat itu adalah 1 menit 13,65 detik.

Terpisah, Ketua KONI Riau Emrizal Pakis mengatakan, kontingen Riau yang akan berangkat ke Bandung, Jawa Barat, jumlahnya kurang lebih 500 orang. Mulai dari atlet berjumlah 336, pelatih 95, dan selebihnya manajer serta official.

Dijelaskan Emrizal Pakis, untuk atlet yang masih menjalani TC penuh di daerah Jawa, tidak mengikuti pengukuhan. Lantaran tengah terwakili oleh atlet lainnya. Ada beberapa cabor yang telah menjalani TC di Jawa, di antaranya, Dayung, Menembak, dan balap Sepeda.

"Jadi beberapa cabor yang masih menjalani latihan di Jawa tidak masalah. Mereka sudah beberapa bulan ini menjalani pemusatan latihan disana," ungkapnya.

Untuk target medali sendiri, Emrizal Pakis, masih optimis perolehan medali bisa diatas 30 medali emas. Selain itu untuk posisi, dari hitung-hitungan KONI tetap bisa masuk di 10 besar.

Apalagi lanjut Emrizal, memasuki hari ke tujuh PON Jabar, atlet Riau sudah meraih 7 medali emas, 17 Perak, dan delapan perunggu. Atlet yang meraih emas tersebut merupakan dari cabor 2 Renang, 2 Dayung, 2 Menembak, dan 1 Air Modeling.

"Untuk saat ini posisi kita masih bertahan di posisi 7 secara nasional, mudah-mudahan dengan semangat juang atlet cabor kita dapat merebut peluang untuk menjadi di posisi yang terbaik tahun ini," harapanya.

Dikatakannya, bagi yang sudah meraih emas, pihak Pemprov sendiri tengah menyediakan bonus bagi atlet yang berprestasi nantinya. Mudah-mudahan hingga akhir PON XIX nanti dapat meraih prestasi yang lebih sepktakuler lagi.

"Kita tetap optimis, bahwa akan tetap bertahan di posisi 10 besar nantinya. Sebab atlet yang berlaga di PON XIX di Jawa Barat ini merupakan atlet andalan, putra putri asli dari Riau yang akan mengharumkan nama Riau di kancah nasional
bahkan internasional," tukasnya.

Kontingen Riau terus menambah perbendaharaan medalinya di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jabar. Setelah cabor menembak menambah emas dan perak, Kamis (22/9/2016)  malam giliran Cabor Senam menyumbang Satu Medali Emas, Dua perak dan satu perunggu.

Medali emas Riau diraih Afrizal di nomor alat perorangan gelang-gelang putra. Dinomor  ini, medali emas diraih Riau bersama dengan Jawa Timur, setelah Dwi Samsul Arifin (Jatim) dan Afrizal (Riau) membukukan nilai sama. 

Dengan adanya medali emas bersama, perangkat pertandingan akhirnya meniadakan medali perak. Agus Adi Prayoko, atlet Jawa Timur yang meraih nilai terbaik ketiga harus puas mendapatkan medali perunggu.

Sedangkan sumbangan dua medali perak Riau disabet masing-masing oleh M Afrizal, Agung Suci Tantio Akbar di nomor alat perorangan kuda pelana. Medali perunggu Riau sendiri disumbangkan Doni Pratama.

Pelatih Senam Riau, Markos usai pertandingan menyambut suka cita raihan medali anak asuhnya. Pasalnya, dalam pelaksanaan pertandingan, kinerja perangkat pertandingan cukup menjadi sorotan. Bahkan, beberapa daerah sempat menyampaikan protes atas keputusan wasit.

"Alhamdulillah, hari ini kita bisa meraih satu emas dan dua perak serta satu perunggu. Sebelumnya kita juga sudah menyabet dua perak, sehingga total kita sudah mengumpulkan satu emas, empat perak dan satu perunggu,"ungkapnya.

Dengan tambahan medali ini, Riau sudah berhasil mengumpulkan Delapan Emas, 19 Perak, 9 Perunggu. Sementara tuan rumah Jabar, masih kokoh dipuncak klasmen dengan 105 emas, 54 perak dan 68 perunggu(ADV/hms)***
TERKAIT