"Salah satuanya karena KPK memang sayang dengan Riau," kata Anton Ikayadi, perwakilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) fungsional pendidikan dan pelayanan masyarakat kedeputian pencegahan saat berpidato di acara silaturahmi bersama gubernur dan tokoh masyarakat serta pers di rumah dinas gubernur di Pekanbaru, Rabu (30/11/2016).

Kata dia, sebagai provinsi yang paling disayang oleh KPK, maka HAKI diharapkan akan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat dan para pejabat pemda, khususnya tentang bahaya korupsi.

"Kami ingin membangun jejaring dan kerjasama, dan kami juga ingin berinisiasi di tengah masyarakat. Karena selama ini kami sering kehilangan komunikasi," katanya.

Anton juga menjelaskan, banyak faktor mengapa paniti akhirnya memilih Riau sebagai tuan rumah HAKI 2016, selain menjadi fokus penanganan dan pencegahan, Riau juga memiliki potensi sebagai daerah percontohan dalam membangun komitmen anti korupsi.

Untuk diketahui juga, demikian Anton, terpilihnya Riau menjadi tuan rumah HAKI sebelumnya melalui proses aklamasi, mengalahkan Kementerian Keuangan dan beberapa BUMN.

"Sebelumnya Kementerian Keuangan sangat berminat untuk menjadi tuan rumah," katanya.

Dia katakan lagi, bahwa kegiatan HAKI di Riau merupakan milik bersama khususnya masyarakat Riau.

"Riau dari awal provinsi yang di sayang KPK, dan Riau kini punya istilah Rindu Integritas Anak Melayu. Dan Riau saat ini mimiliki kepala daerah yang memiliki komitmen masa depan yang lebih baik lagi dengan semangat kesatuan kebersamaan ini untuk Riau lebih baik," katanya pula. (Mcr/Mtn)***