Tujuh Adat Pernikahan Dengan Biaya Termahal

Adat Pernikahan Dengan Biaya Termahal SE-Indonesia

Inilah 7 Pernikahan Adat dengan Biaya Termahal Se-Indonesia***
MEDIATRANSNEWS.COM - Pernikahan adat di Indonesia cukup kesohor di mata dunia. Selain karena budayanya yang kental, rentetan acaranya yang cukup panjang, dan pernak-perniknya yang meriah, biaya yang dikeluarkan cukup fantastis. Apalagi untuk etnis tertentu, biaya yang dikeluarkan mencapai ratusan juta. Mana saja biaya pernikahan adat di Indonesia yang terkenal paling mahal?

NIAS :

Foto MediatransNews.
Nias adalah salah satu daerah yang menerapkan adanya mahar untuk pernikahan. Ini memang sudah jadi adat dan kebiasaannya. Mahar yang diberikan kepada pengantin pun tak main-main, utamanya soal biaya.

Biasanya, warga setempat menerapkan standar mahar setara dengan 25 ekor babi. Selayaknya kambing, babi pun punya pasaran harga yang cukup mahal, yakni mencapai 1-2 juta rupiah per ekor. Bayangkan, kalau yang dibutuhkan adalah 25 ekor, maka budget yang dikeluarkan hampir 50 juta rupiah. Belum lagi untuk biaya lainnya.

KARO:
Foto MediatransNews.
Dalam pernikahan adat Karo, ada banyak tahapan yang harus dilalui pasangan sebelum serta setelah mereka menikah. Menurut berbagai sumber, terdapat tiga tahapan yang harus dijalani, yakni persiapan, hari pesta, dan setelah menikah.

Persiapan saja meliputi beragam acara, misalnya Sitandan Ras Keluarga Pekepar, Mbaba Belo Selambar, dan Nganting Manuk. Setelah itu, saatnya hari pesta adat, yang meliputi Persadan Tendi.

Lalu, sesudah pesta adat, agendanya meliputi Ngulihi Tudung dan Ertaktak. Rangkaian adat yang banyak ini sudah pasti mengeluarkan biaya yang cukup mahal. Bisa lebih dari 50 juta rupiah bahkan ratusan juta dikeluarkan.

BUGIS :
Foto MediatransNews.
Mahar masyarakat Bugis umumnya diukur dari derajat dan status sosial yang melekat di diri seorang pria yang hendak meminang perempuan. Misalnya pria yang berpendidikan tinggi, dia akan dikenai mahar lebih tinggi dibanding yang pendidikannya rendah. Maharnya pun kabarnya mencapai 75 juta rupiah.

JAWA :
Foto MediatransNews.
Umumnya, pernikahan adat di Jawa, entah Jawa Tengah, Jawa
Barat, atau Jawa Timur bakal menghabiskan dana dengan angka yang fantastis. Yang bikin dana membengkak adalah cara mereka mengundang orang. Mereka umumnya mengundang kerabat dari segala penjuru. Hal itu akan sangat berpengaruh dengan cost yang dikeluarkan.

ACEH :
Foto MediatransNews.
Aceh juga tercatat sebagai salah satu daerah yang mematok
mahar dalam pernikahan. Namun, mahar yang diukur bukan dari uang yang dikeluarkan, melainkan emas atau mayam. Menurut masyarakat setempat, umumnya pengantin mematok mahar 3,3 gram emas atau setara dengan 2 jutaan rupiah. Memang tak terlalu tinggi nilainya, namun untuk yang ekonominya menengah ke bawah tentu terasa berat.

BALI :

Foto MediatransNews.
Menggelar pernikahan di Bali bisa sampai puluhan juta, bahkan rata-rata 70 juta rupiah. Mengapa? Karena di sana banyak pernak-pernik dan aksesori yang diperlukan. Semisal sesajen. Belum lagi dekorasi yang mayoritas terbuat dari daun kelapa. Untuk biaya itu saja orang bisa mengeluarkan 10 juta
rupiah.

SASAK :

Foto MediatransNews.
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, biaya pernikahan juga dipatok cukup mahal. Mereka umumnya masih mempertahankan urutan acara atau rentetan tradisi.

Belum lagi ada peraturan yang kabarnya kalau pengantin menikah dengan orang di luar kampung atau orang yang rumahnya berjarak lebih dari 20 kilometer, bakal dikenakan biaya cukup mahal.

Meski demikian, buka berarti orang Indonesia harus kecil hati atau takut tersendat pernikahannya. Ada banyak upacara yang mungkin bisa di-cut buat menekan biaya.


TERKAIT