Cegah Buka Lahan Dengan Membakar

Harris Serahkan Hand Tractor Ke Sembilan Desa

Bupati Pelalawan H M Harris didampingi Direktur RAPP Rudi Fajar menyerahkan secara simbolis kunci hand tractor kepada para Kepala Desa Pelalawan, Sering, Kuala Tolam, Kuala Panduk, Petodaan, Teluk Meranti, Segamai, Teluk Binjai, dan Pulau Mu
MEDIATRANSNEWS, PELALAWAN - Membuka lahan untuk melakukan kegiatan berkebun atau bercocok tanam dengan cara membakar merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan lagi, karena akan berdampak pada kerusakan lingkungan dan udara.

Oleh karena itu, harus dilakukan dengan cara cara yang lebih bijak guna mencegah terjadinya kebakaran pada lahan yang akan dikelola tersebut.

Salah satunya adalah dengan mekanisasi pertanian sehingga kegiatan pembukaan lahan tersebut dapat menghindari terjadinya Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut).

Hal ini sebentar lagi dapat terealisasi pada masyarakat sejumlah desa di Kabupaten Pelalawan yang ikut serta dalam program desa bebas api atau Free Fire Village (FFV).

Program Desa Bebas Api merupakan salah satu upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kabut asap akibat terjadinya karlahut.

Program yang diusung PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Riau dan mewujudkan zero fire pada tahun 2016 yang sejalan dengan misi pemerintah.

Program Desa Bebas Api yang dibentuk sejak tahun 2014 lalu dengan melibatkan lima desa, pada tahun 2015 meningkat dengan partisipasi sembilan desa di Pelalawan, yakni desa Pelalawan, Sering, Kuala Tolam, Kuala Panduk, Petodaan, Teluk Meranti, Segamai, Teluk Binjai, dan Pulau Muda.

Dimana masyarakat desa tersebut telah diberikan pemahaman tentang pencegahan dan mengantisipasi terjadinya Karlahut dan pendampingan dalam pengelolaan lahan di wilayah desa tersebut.

Untuk membantu terealisasinya desa bebas api yang berkesinambungan, perusahaan yang berlokasi di Pangkalan Kerinci ini memberikan bantuan satu unit hand tractor kepada masing-masing desa agar masyarakat di desa tersebut lebih terbantu dan dimudahkan dalam mengelola lahan pertanian dan kebun dan terhindar dari praktek praktek membuka lahan secara instant dengan cara membakar.

Penyerahan hand tractor langsung diserahkan kepada Kepala Desa yang dilakukan pada Senin (4/4) di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT), Town Site 2 Pangkalan Kerinci.

Kepala Desa Teluk Binjai Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Musri Efendi bersyukur desanya mendapatkan bantuan satu unit hand tractor. Sebab, selama ini warga di sana masih membuka lahan dengan tenaganya sendiri sehingga memakan waktu yang cukup lama.

"Kami sangat senang dengan pemberian hand tractor dari RAPP. Karena mengurangi kesulitan kami dalam membuka lahan. Saya yakin warga desa kami sangat senang," tuturnya.

Salah seorang crew leader atau warga desa yang menjembatani komunikasi masyarakat dengan pemerintah dan perusahaan dari Desa Kuala Tolam, Helmi yang akrab disapa Yung Romi mengaku mesin tractor beroda dua tersebut sangat bermanfaat bagi desanya. Sebab, dapat digunakan untuk masyarakat desa yang sehari-hari bermata pencaharian sebagai petani karet dan sawit.

"Traktor ini sangat didambakan oleh masyarakat di desa saya, desa Kuala Tolam. Dulunya kami hanya memakai tenaga sendiri untuk mengolah tanah dan butuh waktu yang lama. Dengan hand tractor ini, kami dapat mempersingkat waktu bekerja," tutur Helmi yang ditemui saat penyerahan Hand tractor.

Helmi yang saat ini memiliki lahan seluas 22 hektare mengaku telah mendapatkan pelatihan penggunaan hand tractor pada bulan lalu (10/3). Dengan pelatihan itu ia telah mengerti bagaimana mengoperasikan mesin tersebut untuk lahan di desanya.

"Tentu bukan hanya untuk saya saja, tetapi juga untuk masyarakat desa yang pasti ingin memanfaatkan alat tersebut agar kami bertani dengan mudah. Apalagi alat ini tidak untuk disewakan, kami akan pelihara bersama-sama," tutur Helmi dengan antusias.

Dalam sambutannya, Bupati Pelalawan H M Harris mengatakan pemberian hand tractor tersebut merupakan bukti kepedulian perusahaan demi mencegah terjadinya kebakaran lahan. Selain mencegah, hand tractor tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di desa tersebut.

"Dengan adanya hand tractor ini, mereka hanya butuh waktu yang singkat sampai memanen hasil kebun mereka. Sehingga perekonomian mereka dapat meningkat. Kami senang tahun ini Desa Bebas Api meningkat menjadi 18 desa. Semoga program Desa Bebas Api RAPP ini dapat dicontoh perusahaan lainnya," jelasnya.

Free Fire Village Program Reward Manager, Sailal Arimi, mengatakan penyerahan hand tractor ini bertujuan agar masyarakat dapat mandiri dan mudah dalam membuka lahan. Selama ini, lanjut Sailal, masyarakat tersebut sulit untuk membuka lahan karena tidak ada biaya dan hanya mengandalkan tenaga sendiri.

"Tahun lalu kami punya sembilan desa untuk program Desa Bebas Api ini. Tahun 2016 ini kami akan menambah sembilan desa lagi dan juga akan diberikan hand tractor. Harapan kami hand tractor ini dapat digunakan masyarakat dengan baik dan mengubah pola membuka lahan tanpa dibakar," jelasnya.

Direktur RAPP, Rudi Fajar mengatakan program Desa Bebas Api merupakan rangkaian untuk mencegah terjadinya Karlahut. Bagi desa yang bisa mempertahankan arealnya untuk tidak terbakar dalam satu periode musim kering, akan diberikan kompensasi sebesar Rp100 juta.

"Hand tractor ini bertujuan untuk membantu masyarakat untuk membuka lahan tanpa membakarnya. Kemudian, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sembilan desa tersebut.

 Kami bagikan hand tractor kepada Masyarakat Peduli Api (MPA-red) untuk mencegah mereka membakar lahan dan menciptakan kemandirian pada masyarakat tersebut. Alat ini merupakan salah satu alternatif untuk pengolahan lahan bagi masyarakat yang juga sejalan dengan pendekatan untuk pengelolaan hutan lestari, tutupnya.(rls)***

TERKAIT