Pasangan Bupati Rokan Hulu Dan Pelalawan Dilantik Minggu Depan

Plt Gubri H Arsyadjuliandi R Hadiri Musrenbangnas 2016 Di Jakarta

Plt. Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman pada Musrenbangnas 2016  berkesempatan berbincang dengan Mendagri RI Bapak Cahyo Kumolo terkait Pelantikan Pasangan Bupati Rokan Hilir dan Bupati Pelalawan di H Bidaka.(hms)***

MEDIATRANSNEWS, JAKARTA - Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman berkesempatan menghadiri Musyawarah Perencanaan Pengembangan Nasional (Musrenbangnas) 2016 yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) & Bappenas yang dihadiri Seluruh Kepala Daerah se Indonesia di Hotel Bidakara Jakarta,Rabu 20/04/2016.

Selain Kepala Pemerintahan Daerah, tampak hadir pejabat-pejabat Eselon I Kementerian dan Lembaga di lingkungan Kementerian dalam Kabinet Kerja pimpinan Presiden Jokowi.

Plt. Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman pada sela sela acara berkesempatan berbincang dengan Mendagri RI Bapak Cahyo Kumolo terkait Pelantikan Pasangan Bupati Rokan Hilir dan Bupati Pelalawan.

Pada kesempatan tersebut  akhirnya Mendagri menjanjikan akan melantik Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hulu serta Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan pada minggu depan di Jakarta. 

Musyawarah Perencanaan Pengembangan Nasional (Musrenbangnas) 2016 kali ini Mengusung tema Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antar wilayah.

Dalam Musrenbangnas 2016 ini, akan kita tajamkan program-program pembangunan nasional. baik di tingkat pusat, Kementerian, Lembaga dan Daerah.

Baik Provinsi, Kabupaten dan Kota serta mensinergikan kegiatan pembangunan baik antar lembaga maupun pusat dan daerah.

Hal ini diperlukan untuk memastikan program kerja yang dijalankan sesuai dengan ketersediaan anggaran. "Karena kita lihat usulan program banyak sekali tetapi anggaran terbatas,"imbuhnya.

Dalam Musrenbangnas 2016 kali ini didiskusikan upaya-upaya pemecahan masalah terhadap kendala penyediaan anggaran.

Program yang tidak prioritas, apa bisa digeser ke 2018 dan apabila program prioritas, apakah anggaran yang tersedia mencukupi. Apabila anggaran tidak mencukupi, apa ada solusi dari sumber pendanaan lain, ujarnya.***

TERKAIT