Canangkan Penguatan Muatan Lokal

Pemprov Siap Canangkan Penguatan Muatan Lokal Budaya Melayu Di Riau

Pemprov Siap Canangkan Penguatan Muatan Lokal Budaya Melayu Di Riau***
PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah siap menerapkan pencanangan penguatan Muatan Lokal (Mulok) Budaya Melayu di Provinsi Riau.

Pencanangan mulok sendiri akan dilaunching secara resmi pada, Senin (25/6/2018) oleh Arsyadjuliandi Rachman karena pada saat itu calon gubernur Riau itu telah habis masa cuti kampanye dan aktif kembali sebagai gubernur Riau.

"Kita sudah siap. Insya Allah 25 Juni 2018 akan mencanangkan penguatan muatan lokal budaya Melayu di Provinsi Riau, yang akan dilaunching gubernur Riau dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim kepada CAKAPLAH.com, Jumat (22/6/2018).

Karena itu, Plt Gubernur Riau meminta stakeholder terkait untuk mematangkan semua persiapan launching. Karena dia ingin pencanangan penguatan mulok budaya Melayu di Riau bersejarah.

"Kita sudah mulai, sambil berjalan kita perbaiki kalau ada kekurangan. Jangan samakan kita dengan Yogyakarta dan Bandung, karena mereka sudah mulai duluan mencanangkan mulok. Kalau ada kekurangan kita perbaiki," tukasnya.

Sementara itu, Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie menambahkan, untuk regulasi pencanangan penguatan muatan lokal budaya Melayu di Provinsi Riau sudah disiapkan.

"Kita sudah sepakat pencanangan mulok diterapkan 25 Juni, dan akan segera diaplikasikan baik itu di pendidikan dan ruang publik. Jadi kita bukan dibuat-buat mulok ini, kita sudah punya Perda dan Pergub, dan nanti penandatangan SK pencanangannya," ujarnya.

Sedangkan Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Al Azhar mengatakan pencanangan penguatan mulok budaya Melayu ini sebagai upaya mengaplikasikan visi misi Riau 2020.

"Jadi dalam mulok itu terdapat pendidikan formal dan ruang publik, yang akan diterapkan mulai dari PAUD sampai SMA. Mengapa mulok ini diterapkan, bahwah kita sudah sepakat Riau ini indentik dengan yang namanya Melayu," ujarnya.

Menurutnya selama ini di lingkup sekolah sudah mengenal mulok budaya Melayu,  tapi masih terfokus pada huruf Melayu yang aplikasinya dapat dilihat nama-nama jalan dan perkantoran.

"Untuk di pendidikan ini sudah ada Perda penyelenggaran muatan lokal budaya Melayu Riau, yang tujuannya kita ingin menumbuhkan pengetahuan dan pengalaman anak, sekaligus mewujudkan nilai dan norma kemelayuan," pungkasnya***
TERKAIT