Sampaikan Visi Misi

Gubri Beberkan Permasalahan Pembangunan Di Riau

Gubernur Riau, Syamsuar saat memberikan sambutan pada acara Rapat Paripurna DPRD dalam Rangka Penyampaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Periode 2019-2024 di Kantor DPRD Riau, Pekanbaru, Senin (11/3/2019)***
PEKANBARU - H.Syamsuar menyampaikan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024, Senin (11/03) di DPRD Provinsi Riau. Penyampaian dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Riau dalam rangka Pidato Sambutan Gubernur Riau Masa Jabatan 2019-2024.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Riau, Syamsuar menyampaikan beberapa permasalahan pembangunan di Riau yang dihadapi untuk saat ini. Paripurna dipimpin Ketua DPRD Riau, Septina Primawati. Didampingi Wakil Ketua, Kordias Padaribu dan Sunaryo. 

Turut hadir Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, Forkopimda, Sekda, Asisten, Staf Ahli dan Kepala OPD.

Adapun permasalahan pembangunan menurut Syamsuar tersebut adalah masih terdapatnya kesenjangan kualitas SDM antar Kabupaten/Kota yang diikur dari capaian IPM. 

Ada 7 Kabupaten/Kota yang IPM dibawah rata-rata provinsi (71,79) yaitu Kabupaten Pelalawan, Kuansing, Inhu, Rohul, Rohil, Inhil dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kemudian permasalahan masih rendahnya Kualitas Infrastruktur Dasar bagi masyarakat. Seperti untuk jalan dan jembatan, tahun 2017 panjang jalan provinsi 2.799Km, kondisi rusak sedang hingga berat capai 55,18%.

Permasalahan Air Bersih dan Air Minum, dimana terbatasnya akses air bersih dan air minum yang berasal dari air leding/perpipaan. Terdapat yang memanfaatkan air sumur 37,20%, jasa air isi ulang dan kemasan 37,16% dan 23,55% bergantung dari air hujan.

Air Limbah dan Sampah dimana belum terkelola dengan baik sementara tingkat pertumbuhan penduduk dan industri relatif cukup tinggi. Kemudian Elektrifikasi, dimana kebutuhan energi listrik di Riau yang semakin tinggi dengan meningkatnya jumlah penduduk dan sekitar industri.

Permasalahan lain adalah Indeks Kualitas Lingkungan Hidup masih Rendah (IKLH). Dimana terendah di Sumatera. Ini disebankan oleh menurunnya daya dukung dan dan daya tampung ekosistem air, tanah dan udara. 

Permasalahan lain masih tingginya tingkat abrasi di wilayah oesisir dan sungai terutama di pulau Bengkalis, pulau Rangsang dan Rupat.Kemudian permasalahan lain masih terdapatnya permasalahan tapal batas antar Kabupaten/Kota. 

Permadalahan Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi, dimana periode 2011-2017 mengalami penurunan. Tahun 2011 sebesar 5,57% turun jadi 2,71% tahun 2017. Permasalahan lain masih tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan masih diatas 5% yaitu 7,41% atau 514.620 jiwa penduduk berada di bawah garis kemiskinan.

Kabupaten/Kota yang berada di atas tingkat kemiskinan provinsi terdapat pada Kabupaten Kepulauan Meranti 28,99%, Rohul 10,91%, Pelalawan 10,25%, Kuansing 9,97%, Kampar 8,02% dan Rohil 7,88%. Permasalahan lain, masih Rendahnya Ketahanan Pangan Daerah. Hal ini karena belum optimalnya upaya pengembangan potensi pangan lokal.

Kemudian permasalahan lain, masih rendahnya Pengelolaan Potensi Budaya Melayu dan Pariwisata. Ini dengan masih belum optimalnya pelestarian budaya khususnya budaya melayu. Dapat dilihat dengan masih rendahnya jumlah karya seni budaya yang direvitalisasi dan diinventarisasi. 

Kemudian permasalahan lain masih rendahnya kinerja ASN dan Pelayanan Publik.Disampaikan juga oleh Gubri, dari permasalahan yang ada dan janji saat kampanye maka Visi Gubernur dan Wakil Gubernur 2019-

2024 adalah "Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing Sejahteta, Bermatabay dan Unggul di Indonesia (RIAU BERSATU)". 

Sementara yang jadi Misi adalah Mewujudkan SDM yang beriman berkualitas dan berdaya saing melalui pembangunan manusia seutuhnya.Kemudian mewujudkan pembangunan infrastruktur daetah yang merata dan berwawasan lingkungan. 

Mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan betdaya saing. Mewujudkan budaya melayu sebagai payung negeri dan mengembangkan pariwisata yang betdaya saing. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang prima berbasis teknologi informasi.

Senentata itu Ketua DPRD Riau, Septina Primawati saat dimintai komentarnya terhadap penyampaian visi dan misi Gubri ini, dirinya menyebutkan apa yang disampaikan merupakan sudah jadi aturan setelah Gubernur dan Wakil Gubernur dilantik oleh Presiden. 

Dari apa yang disampaikan, sangat berharap banyak terutama yang telah jadi visi dan misi dan apa-apa yang telah jadi janji di saat kampanye dulu dapat terwujud dengan baik. Kemudian juga berharap dapat menjalin kerjasama yang baik dengan pihak DPRD Riau dalam menjalankan roda penerintahan. (Rls/Mtn)***
TERKAIT