Jonni Situmorang Ketua BPD Tak Tandatangani SPJ Ada Apa...?

Sumur Bor Di Bangun Tapi Tidak Bisa Dinikmati Warga

Sumur Bor Di Bangun Tapi Tidak Bisa Dinikmati Warga***
BATU BARA, (Mediatransnews.com) - Proyek  pembangunan 2 buah sumur bor anggaran tahun 2019 yang berada di Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Batu Bara Kecamatan Medang Deras Desa Sei Rakyat Dusun Pardomuan dan Dusun Dalu-Dalu tidak berfungsi dan diduga dibangun asal jadi. Selasa (25/08/2020) Pembangunan sumur bor yang dianggarkan tahun 2019 dan dibangun tahun 2020 itu  tidak bisa digunakan dan dinikmati oleh warga desa setempat, pasalnya pembangunan sumur bor tersebut tidak bisa berfungsi bagaimana semestinya sampai dengan saat ini masyarakat tidak bisa menimaktinya karena air tersebut tidak layak untuk di kosumsi, dan dinilai ini hanyalah topeng untuk terlaksananya program proyek tersebut. Hal ini dikatakan Kadus Pardomuan, Selamat Marpaung dan sejumlah masyarakat desa lainnya. Lanjut Marpaung, berkali kali hal ini di sampaikan kepada kepala Desa Sei Rakyat KASIDI, tapi jawabanya" iya nantik di perbaiki, tetapi sampai saat ini belum juga ditindak lanjuti, hingga masyarakat desa Pardomuan sangat keberatan dengan tidak berfungsinya sumur bor ini, saya pun tidak tau berapa  anggaran pembangunan  sumur bor ini, anehnya pekerja yang mengerjakan bangunan ini orangnya berbeda-beda dan bahkan gaji saya saja tak kunjung lunas di bayar. Bagitu juga sumur bor yang berada di Dusun Dalu-Dalu, tidak pernah dinimakti oleh masyarakat desa sejak sudah dibangun dan  berdasarkan keterangan warga desa setempat Lisber Nadeak mengatakan, kata camat anggaran pembangunan sumur bor ini 25 juta yang berasal dari anggaran desa  masa anggaran sebesar itu bangunanya seperti ini,  bahkan tidak bisa di fungsikannya  hanya fantasi (Formalitas) saja ini. tutur Lisber. Ditambahkan  Lisber, kemaren camatnya sudah ngomong kepada sekdesnya "bagaimana ini sekdes masyarakat komplin terus sama saya dikarenakan sumur bor ini karena tidak berfungsi padahal saya sudah tandatangani ini bahwa air sumur bor ini sudah jalan gimana ini?, nanti saya akan laporkan kalian  kalau tidak ditindak lanjut sumur bor itu, tetapi tanggapan sekdes tidak ada hanya ketawa saja dan kami warga desa Dusun Dalu-Dalu sangat berharap kepada Kades Sei Rakyat untuk segera menghidupkan sumur bor ini sebagaimana fungsi mestinya kalau tidak ditindak lanjuti maka kami warga dusun Dalu-dalu akan membongkar bangunan sumur ini, untuk apa itu kalau tidak gunanya bagus dibongkar saja. kata Lisber Dari pantuan awak media ini dilapangan, sumur bor yang berada di dua dusun ini tampak sudah dipenuhi semak karna tidak diurus atau tidak digunakan dikarenakan tidak mengeluarkan air sama sekali begitu juga  pembangunanya di bangun disembarangan tempat tanpa memperhatikan lokasi pembangunannya, Kabel listrik yang menghubungankan meteran listrik dengan sumur bor tergantung begitu saja yang sangat berdampak yang bisa sewaktu-waktu membahayakan warga desa setempat. dalam hal ini juga, Jonni Situmorang selaku ketua BPD Desa Sei Rakyat, saat Zonariau.com meminta tanggapanya terkait hal diatas mengatakan,  berdasarkan data yang sudah sampai ke saya  anggaran tahun 2019 lebih kurang 100 juta, dan diperuntukan untuk bangunan sumur bor dan posyandu yang terbagi 4 titik pembangunan di Desa Sei Rakyat, nah untuk pembangunan sumur bor ada dua titik dianggarkan satu sumur bor 27 juta dan bangunannya sudah selesai, dan untuk pembangunan posyandu sekitar 48 juta tapi belum selesai pembangunanya. Disini perlu saya sampaikan bahwa hubungan saya dengan Kades Sei Rakyat agak tidak baik sedikit disaat saya dimintai laporan akhir tahun dan tidak saya tandatanganin laporan tersebut dikarenakan pada saat musrenbang pembahasan pembangunan posyandu dan siskamling pada saat itu saya tidak ada dikarenakan itu menjadi  pertanggung jawaban saya pada saat masyarakat menanyakan anggaran-anggaran  didesa itu. Dan saya terus didesak-desak oleh oknum bhabinkamtibmas untuk segera mendatangani laporan akhir tahun, saya tetap menolak sampai-sampai saya dipanggil oleh Camat Medang Deras, Sahrijal yang sekarang sudah pindah ke Kecamatan Tanjung Tiram, beliau bertanya kenapa tidak bapak tandatangani laporan akhir tahun 2019 itu pak, saya jawablah semuanya disana bahwa kenapa saya tidak mau mendatangani laporan akhir tahun dikarenakan pak laporan  tahun 2017, 2018 dan 2019 saya belum menerima laporan dari Kades apalagi Kepala Desa kami saat ini mau pergantian pak jadi bagaimana saya mau mendatangani sebuah laporan yang saya sendiri tidak pernah dapat bukti fisiknya gitu loh pak ditambah lagi gaji-gaji para aparat desa lainnya tersendat-sendat pak, nah itu bagaimana pak?, Pak camatnya menjawab ya sudah tandatangani  saja dulu tetapi saya tetap menolak sampai sekarang. ucap Jonni PONO Ketua DPD Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Pemburu Korupsi Republik Indonesia (LSM, KPK RI) angkat bicara, ini harus perlu ditindak lanjuti, masa membangun sumur bor main bangun asal jadi saja tetapi tidak ada gunanya, ini perlu dipertanyakan kinerja kepala desanya apa gitu?, itu anggaran negara loh dianggarkan untuk masyarakat, tapi kog begini  bangunanya tidak berfungsi sama sekali, habis-habiskan anggaran desa hanya sebagai formalitas saja dan ini harus segera dilaporkan kepada pihak penegak hukum bila Kades Sei Rakyat tidak menanggapi persolan ini. Kepala Desa Sei Rakyat (Kasidi), saat awak media ingin menemuinya untuk konfirmai tetapi tidak bisa di jumpai, seakan tidak merespon atau mengelak-ngelak saat awak media ingin menjumpainya begitu juga saat dihubungi melalui telpon selularnya, walau terdengar masuk namun tidak diangkat oleh sang kades, hingga berita ini ditayangkan belum mendapat jawaban atau tanggapan dari Kades Sei Rakayat. (Mendrova/TIM)
TERKAIT