Makin Memanas

BRS Mantan PLT Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru Resmi Dilaporkan

Pemuda Milenial Pekanbaru dan rekan-rekannya resmi melaporkan mantan PLT Sekretaris DPRD Pekanbaru (BRS) ke Kejari Pekanbaru ***
PEKANBARU, (Mediatransnews.com) - Pemuda Milenial Pekanbaru, Teva Iris Cs resmi laporkan BR mantan Pelaksana Tugas (PLT) Sekretaris DPRD Pekanbaru (BRS) di Kejari Pekanbaru dengan dugaan "Rampok" Uang Negara melalui realisasi anggaran kegiatan di tahun 2020.

,"Kami menduga kuat adanya tindakan pelanggaran hukum melalui beberapa kegiatan di sekretariat DPRD Pekanbaru tahun anggaran 2020 yang merealisasikan anggaran kurang lebih total sebesar Rp 50 miliar rupiah pada situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka memutus rantai penularan virus Corona (Covid 19)," sebut Teva Iris.

Menurut Teva Iris yang di dampingi oleh rekan-rekannya itu, pihaknya menerima data informasi mengenai adanya beberapa kegiatan DPRD pada tahun 2020 yang konon situasi Pembatasan Berskala Besar dimana semua kegiatan pemerintahan dan masyarakat luas tidak boleh bertatap muka langsung, tetapi harus dilakukan dengan via daring atau virtual Zoom meeting sesuai peraturan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

,"Pada tahun 2020 merupakan tahun diamana posisi Riau dan Pekanbaru dalam situasi parah, bahkan masuk zona merah kasus terpapar virus Corona. Sehingga kita pastikan tidak ada kegiatan Dewan yang bertatap muka, apalagi rapat-rapat kantor sekretariat DPRD Pekanbaru, sehingga apa yang di muat pada data kami, ternyata ada realisasi yang kami perkirakan minimal 50 miliar pada beberapa kegiatan yang semuanya di dominasi kegiatan tatap muka," urai Teva di hadapan puluhan awak media di kantor Kajari pekanbaru, jalan sudirman kota pekanbaru. Jumat, 7/1/22.

Adapun sejumlah kegiatan di sekretariat DPRD Pekanbaru yang di curigai oleh Pemuda Milenial Pekanbaru antara lain, Realisasi anggaran AKD DPRD Pekanbaru sebesar Rp 22,4 Miliar lebih, Anggaran Publikasi bersifat penyuluhan melalui pengelolaan website DPRD Pekanbaru sebesar Rp 24 Miliar, Realisasi anggaran makan/minum rapat kantor sekretariat DPRD Pekanbaru sebesar Rp 1 miliar lebih.

Terkait dana publiaksi melalui website DPRD Pekanbaru, Teva Iris bahkan menduga kuat, hanya sebagai alat untuk merampok uang rakyat dengan anggaran publiaksi bersifat penyuluhan melalui pengelolaan website DPRD Pekanbaru, karena menurut Iris, sampai saat ini website milik DPRD itu tidak bisa di akses oleh masyakarat.

,"Coba anda buka sekarang website DPRD Pekanbaru, sejak Kemarin tidak pernah dapat saya buka. Jika dibuka yang muncul adalah seperti error. Ini error benaran atau sengaja di error kan ? Apa saja yang di publikasikan? hingga menelan biaya 24 miliar? Sementara kegiatan dewan aja nyaris tidak ada," sebutnya.

Selain beberapa kegiatan diatas, Teva Iris dalam kesempatan hari ini saat menyampaikan laporannya di kejari pekanbaru mengatakan masih ada permasalahan besar lainya di sekretariat DPRD Pekanbaru era kepemimpinan PLT Sekretaris DPRD Pekanbaru, Badria Rikasari, yaitu terdapat perbedaan jumlah kendaraan operasional DPRD Pekanbaru, yang menurut Teva dan rekan-rekannya, fakta real hanya berjumlah 9 unit, sementara dalam data yang diterima terdapat 32 unit mobil yang masuk dalam pembiayaan pemeliharaan rutin Sekretaris DPRD.

Ada pula kasus lain yang tidak kalah penting, yaitu adanya perbedaan jumlah Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan DPRD Pekanbaru, fakta di lapangan disebut Teva Iris hanya puluhan orang, sementara dalam data yang masuk sebagai penerima honor berjumlah ratusan orang.

,"Soal jumlah kendaraan Operasional dan jumlah Tenaga Harian Lepas di lingkungan DPRD Pekanbaru juga kami duga kuat adanya tindakan perbuatan "merampok" uang Negara, ini semua menjadi bahan kami untuk melaporkan hal ini kepada Kejari Pekanbaru," kata Teva Iris.

Dalam laporannya kali ini, Iris yang di kenal sebagai aktivis muda berbakat dari Riau itu, juga mengatakan masih ada anggota DPRD Pekanbaru aktif dengan inisial (SY) yang hingga saat ini menguasai mobil dinas sekaligus menerima tunjangan transportasi dari Negara, bahkan berdasarkan data yang dimiliki, Teva Iris juga mengatakan sejumlah pihak yang tidak berhak puluhan orang hingga saat ini masih menguasai asset Negara berupa mobil dengan taksasi harga sebesar puluhan miliar rupiah.

,"Kami minta kepada kejari pekanbaru agar segera mengungkap hal ini, dalam laporan kami semua sudah lengkap, tidak ada alasan Kejari Pekanbaru tidak akan mengungkap dugaan korupsi di sekretariat DPRD Pekanbaru. Kami masih percaya dengan profesionalisme Kejari Pekanbaru," pungkas Iris.

Menurutnya, laporan yang sama telah di siapkan ke Kejaksaan Agung RI, sebagai antisipasi, jika laporan di Kejari Pekanbaru di nilai tidak berjalan signifikan. (Rls / Adc) ***

TERKAIT