Belum Keluar Izin Sudah Nekat Beroperasi, Siapa Sebenarnya Dibelakang Bos JP?

Terkait Dugaan Adanya Oknum Sekjen Organisasi Media Backup JP Pub, PJI Demokrasi Angkat Bicara

Yosia H Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah - Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi Prov Riau dan Lokasi JP PUB di Jalan Sobrantas Panam Pekanbaru. *** ***
PEKANBARU, (Mtnc) - Baru hitungan minggu keberadaan Jokor Poker(JP) PUB, mendapat penolakan keras dari masyarakat Pekanbaru. Dikarenakan keberadaan JP PUB diduga bernuansa sarang maksiat nantinya. Di sisi lain lokasi JP Pub yang berlokasi dijalan sobrantas tersebut sangat berdekatan dengan pesantren Babussalam dan juga dekat dunia pendidikan.

Keberadaan JP PUB. Selain berbagai ragam penolakan, juga masalahan izin yang belum dikeluarkan oleh Pemko untuk JP beroperasi. Hal ini berdasarkan peryataan Edi Susanto Kabag hukum Pemko Pekanbaru.

”Pihak dari Walikota sampai saat ini belum memberikan ijin terkait JP (Jokor Poker), memang sudah ada pengajuan, secara online akan tetapi karena berdekatan dengan tempat ibadah oleh sebab itu Kami akan Meninjau ulang perizinannya".

Permohonan mereka tersebut baru Kita bahas, Tapi belum kita tindak lanjuti, karena berdasarkan PP No 21 Tahun 2021 tentang perizinan berbasis resiko semuanya sistem online dan izin dari Joker poker sampai hari ini belum dikeluarkan izin oleh pemerintah kota Pekanbaru. Jelasnya.

Tapi anehnya, meskipun belum memiliki izin namun JP Pub sudah berani mendobrak prosedur yang ada. Management JP Pub dijalan soebrantas seolah olah tidak peduli soal aturan maupun penolakan dari masyarakat. 

Management JP Pub seakan akan buta aturan dan kebal hukum. Jadi meskipun ada penolakan dan tidak mengantongi izin namun mereka tetap pada keinginan mereka. Untuk mengetahui sejauh mana izin yang dimiliki JP Pub dan alasan mereka tetap melakukan Soft opening 

Dengan hal tersebut diatas. Oknum awak media yang menanyakan atau mengkonfirmasi  kepada management JP Pub bernama Khairul, lalu Khairul menyuruh awak media untuk menghubungi salah satu pengawas ataupun bagian humas dan mengirim No Hp seseorang. Kamis, 8/12/22.

Setelah memperoleh No Hp dari pihak management JP Pub (Khairul), awak media kembali mencoba menghubungi No Hp yang diberikan oleh Khairul. Sebagaimana yang dilangsir media online lintaskriminal.com.

Namun bukan jawaban yang diperoleh atau didapat awak media dari seseorang yang familiar dipanggil berinisial Hondrö tersebut, melainkan respon yang kurang bersahabat.

Hondrö mengatakan atau mejawab konfirmasi media, “Ngapain media menghubungi dan mencari saya. Kenapa media ramai ramai mau jumpa saya, apa mau demo. Apa anda tak tahu siapa saya. Nama saya Hondrö. Saya sekarang lagi dijakarta mau ikuti acara pelantikan. Besok saya akan dilantik jadi Sekjen sebuah organisasi media online”. 

Kalau mau jumpa besok saja sabtu jumpa jam 04.00 sore. "Jika mau bicara soal Joker Poker, nanti saat ketemu saja. Jika belum kenal sama saya ngapain pula kita bahas itu". Cara anda mau konfirmasi itu tidak tepat. Saya juga kenal dengan pimpinan media dari kalian. Yang jelas kita nanti merangkul. Kita lebih baik ngopi dulu dan jumpa. Kalau belum berjumpa jangan tanya macam macam dulu. Jangan pula bahas JP bisa berdiri dekat dunia pendidikan.Harusnya kita lincah melihat sisi positif dari suatu hal. Jangan suka membahas yang aneh aneh. Ucap Hondrö dengan nada arogansinya.

Dengan hal tersebut diatas. Diduga Hondrö salah satu orang yang berdiri dibelakang bisnis JP yang sengaja dipersiapkan untuk menghalangi awak media bila ada yang mau konfirmasi terkait keberadaan JP.

Juga menurut informasi, bahwa Hondrö tersebut juga berprofesi sebagai jurnalis dan juga owner media, tentu yang punya tugas menjadi kontrol sosial malah dalam penerapannya menjadi pembackup sebuah usaha yang ditentang masyarakat.Tugas media adalah menyampaikan informasi bukan menjadi petugas keamanan sebuah usaha yang berbau mahksiat.

Jika oknum pemilik media tersebut merangkap humas di JP Pub, hal terebut sudah sangat bertentangan dengan undang undang Pers. Sebab seorang media tidak boleh punya profesi ganda, hal itu bisa menimbulkan conflict of interes. Saat media menjadi sebuah bagian dari manegement hiburan malam, sudah pasti jurnalist tersebut akan melakukan pembiaran atau tutup mata terhadap penyimpangan penyimpangan yang ada di tempat tersebut.

Terkait keterlibatan Oknum Sekjen organisasi dan juga owner media bernisial H yang diduga Backup pengusaha JP yang menurut pengakuan Edi Susanto (menegemen) JP bahwa H sebagai Humas.

Yosia H Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah - Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi Prov Riau, turut angkat bica adanya oknum pimpinan media yang diduga turut serta Backup keberadaan dan beroperasinya PJ PUB, juga yang diduga belum memiliki izin beroperasi tersebut.

Yos Mengatakan, terlepas keberadaan JP (Jokor Poker) diduga tidak atau belum memiliki izin dan berdekatan dengan pesantren dan dunia pendidikan, hal itu urusan pemko pekanbaru, apakah layak atau tidak layak diberi izin beroperasi JP Pub tersebut. Tapi terkait keterlibatan oknum yang diduga sekjen disalah satu organisasi juga pemilik media, yang terlalu ikut campur dan mencampuri urusan konfirmasi para rekan-rekan wartawan/jurnalis, apa lagi oknum tersebut disuga mengandalkan dia punya media atau pengurus organisasi.  Untuk menjadikan senjatanya mem Backup keberadaan JP, hal ini perlu ditindaklanjuti. Bila perlu si oknum segera di laporkan kepada yang berwajib.

Juga saya ingatkan kepada oknum yang bersangkutan. Kalau dia mencari makan dengan meng Backup bisnis yang diduga maksiat, itu urusannya. Tapi jangan dia menghalang-halangi profesi rekan-rekan wartawan untuk mencari, memiliki dan mengolah peristiwa menjadi sebuah berita. 

Kalau dia seorang wartawan dan memiliki media, harusnya terlebih dahulu dia tau fungsinya seorang wartawan itu apa, tapi sepertinya kawan itu hanya temeng mengaku sebagai wartawan dan pengurus organisasi media agar dia bisa dipakai oleh sepemilik usaha. Ucap Yos yang familiar di kenal di publik, yang juga sebagai owner disalah satu media online. Jumat, 9/12/22. (Tim) *** Bersambung

TERKAIT