Pilpres, Pileg Dan Pilkada Yang Sehat

Antisipasi, Hindari Politik Sara Dan Uang Yang Merusak Tatanan Demokrasi Kita

Rony Bate'E, Pimpinan: mediatransnews.com & Kanalkini.com. ***

Mediatransnews.com: Adanya pilpres perebutan kursi orang nomor satu di negri ini dan perebutan kursi 542 kepala daerah mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional di seluruh Indonesia, perebutan 575 kursi di DPR RI, 19.817 DPRD provinsi/kabupaten/kota, dan 136 DPD. Kondisi ini jelas semakin runyam, yang mana perhelatan politik beberapa tahun terakhir sebagai jembatan menjadi penguasa dengan lewat cara-cara tidak sehat. Baik melalui sara dan uang sebagai alat mencapai suatu tujaun.

Politik sara jelas merusak tatanan demokrasi, bahkan melalui sentimen primordial yang mengoyak kehidupan berbangsa yang sudah susah payah dirajut oleh para pendiri bangsa ini. Dengan tanpa mengecilkan daya rusak politik uang dalam pemilu dan pilkada, politik sara dan uang menjadi ancaman serius tiap pemilu dan pilkada.

Di tengah kondisi politik kita yang kehilangan akal sehat, jauh dari keadaban, dan mengabaikan nilai-nilai tatanan dan krama santun yang sempat mengemuka beberapa waktu yang lalu, bukan tak mungkin politisasi Uang, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) menjadi jualan politik di pemilu dan pilkada serentak pada 2024 yang sudah mendekat di depan mata. Politisasi sara, uang dan hal sebagainya membayangi pemilu dan pilkada serentak pada 2024 nantinya.

Bahkan Isu-isu suku dan agama menjadi jualan familiar sehingga sering dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok dalam mencapai tujuannya.

Seperti yang kita ketahui bersama dan bukan rahasia umum isu sara salah satu menjadi jualan politik, seperti di pilkada DKI Jakarta, yang bukan lagi pemilu dan pilkada sebagai mekanisme dinamis dan momentum strategis yang sehat berdemokrasi dengan memenangkan kepala daerah yang memiliki kemampuan leadership profesional-mumpuni. Bukan sebaliknya Pemilu dan pilkada menjadi improduktif dan tidak berkeadaban.

Mengingat dampak politik sara dan uang bahkan suku yang sangat berbahaya tersebut, harusnya melkukan upaya secara sistematis, terstruktur, dan masif agar pemilu dan pilkada 2024 berlangsung luber, lancar, dan damai penuh keadaban dan tatanan demokrasi yang baik.

Namun demikian, dalam konteks pemilu dan pilkada serentak 2024, dipastikan pengecekan, verifikasi validitas data pemilih untuk memastikan kebenaran dan keakuratan data peserta pemilih mutlak dilakukan. Akurasi data pemilih menjadi salah satu penting untuk menangkal politik sara.

Harapan masyarakat kepada pihak yang berkompeten dan yang punya kapastas terkait pemilu dan pilkada serentak 2024 nantinya, mesti memberikan pengetahuan, pemahaman, dan pendidikan politik kepada masyarakat, khususnya peserta pemilih dalam pemilu dan pilkada,nterkait bahaya politisasi sara, uang, money politic dan kampanye hitam dan sebagainya.

Tupoksi pemilu dan pilkada sebagai mekanisme dinamis dan momentum strategis memilih pemimpin yang memiliki kemampuan leadership handal dan mump mumpuni untuk melakukan upaya memperjuangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk semakin lebih baik dan memang harus dipahami oleh masyarakat peserta pemilih secara baik dan benar.

Dan juga para tokoh agama, organisasi keagamaan, ormas dan kelompok lintas agama harus menciptakan kondisi kondusif serta menyatukan tekad dan komitmen mendukung pemilu dan pilkada damai yang produktif dan bermartabat serta menolak secara masif tanpa sara, uang dan hal lainnya yang tidak mencederai demokrasi kita.

Juga pihak media (pers), mesti menjalankan peran (strategisnya) meningkatkan pemahaman intelektual masyarakat terhadap isu-isu kepemiluan. Pers mesti memberikan yang edukasi, pendidikan politik, sekaligus menyajikan informasi berkualitas ke publik agar masyarakat bisa mengerti dan paham, sehingga memilih dengan benar.

Pemilu dan pilkada adalah mekanisme dinamis untuk memilih pemimpin yang handal, kredibel, kapabel, berkarakter, disiplin, bermoral, dan bertanggung jawab.

Dengan terpilihanya pemimpinan kepala negara dan kepala daerah yang baik, krisis akan teratasi, konflik dapat diselesaikan, dan daerah serta negara semakin maju.

Maka dengan itu. Mari kita bangun kondisi yang kondusif agar pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak 2024 berlangsung damai, lancar, tanpa sara dan uang. Ayo mari kita kuatkan soliditas dan komitmen kita bersama untuk menghargai demokrasi kita sesuai tatanan politik dan keberagaman yang kita miliki sesuai butir-butir Pancasila yang telah di kukuhkan oleh para penjuang pendahulu kita yang telah bersusah payah mendirikan negara yang kita cintai ini. (Red) ***

Editor: Sarah

Penulis: Rony Bate'E

TERKAIT