Sengketa Pilkada Nias Barat

AA Gulo Terima Kekalahan

Adrianus Aroziduhu Gulo ***
MEDIATRANSNEWS, GUNUNGSITOLI - Sikap Adrianus Aroziduhu Gulo yang berbesar hati mau menerima kekalahan dalam Pilkada, merupakan sikap yang patut diteladani. Sebab pada zaman sekarang ini, banyak orang maunya menang terus, tetapi tidak mau kalah. Demikian dikatakan pemerhati masalah sosial Bazi Telaumbanua.

Istilahnya, siap menang tapi tidak siap kalah. Padahal seharusnya, siap menang, siap pula kalah, ujar Bazi di kediamannya, kepada wartawan, baru-baru ini.

Bazi mengakui, dalam pelaksanaan pemilu di manapun di dunia ini, memang berpotensi terjadi kecurangan-kecurangan yang merugikan pasangan calon tertentu. Namun terkadang, meski tidak ada kecurangan, namun pihak yang kalah merasa tidak puas dan mempersoalkan kekalahannya.

Padahal bila terjadi kecurangan sekalipun, kerap kecurangan itu terjadi salam skala yang sangat kecil, sehingga tidak akan berpengaruh pada hasil akhir yang diperoleh masing-masing pasangan calon, tuturnya.

Itu sebabnya, Bazi sangat mengapresiasi sikap Adrianus Aroziduhu Gulo yang tidak mau mempersoalkan hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pilihan sikap ini, menurutnya, sangat membantu proses peralihan kepemimpinan dari pemerintahan yang lama ke pemerintahan yang baru.

Kelancaran proses peralihan kepemimpinan sangat berpengaruh pada laju pembangunan sebuah daerah atau negara. Jika peralihan kekuasaan berjalan lancar, hal itu sangat membantu pemimpin yang baru untuk berkonsentrasi dalam mempersiapkan pekerjaan sesuai program pembangunan yang dimiliki, katanya.

Bazi menilai, jika proses peralihan kekuasaan menjadi tersendat karena permasalahan hukum, maka akan banyak waktu, pikiran serta tenaga yang terkuras. Pikiran dan tenaga yang seharusnya dapat digunakan untuk mensejahterakan rakyat, malah dihabiskan untuk bertarung di MK. Begitu banyak waktu terbuang sia-sia. Ujung-ujungnya kepentingan rakyat yang dikorbankan, ujar Bazi.

Adrianus Aroziduhu Gulo, SH, MH adalah Bupati Nias Barat (petahana) yang dalam Pilkada Serentak 9 Desember kemarin, berpasangan dengan Wakil Ketua DPRD Nias Barat Oneyus Halawa, SE. Keduanya didukung oleh tiga partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Hanura  dan Partai Nasdem.

Pasangan yang lebih dikenal dengan sebutan AINE ini merupakan pasangan bakal calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah pertama di Kabupaten Nias Barat, bahkan pertama di seluruh Kepulauan Nias yang mendaftarkan diri ke KPU pada Minggu (26/7/2015).

Meski yakin bakal memenangkan Pilkada, namun hasil perolehan suara AINE ternyata berada di bawah pasangan FAKHE (Faduhusi Daely, S.Pd dan Khenoki Waruwu) yang didukung oleh Partai Gerindra, PDIP, PKB, PAN. Dalam situs resmi KPU disebutkan, AINE memperoleh 15.530 Suara (43,13%), sedangkan FAKHE mendapatkan 20.475 Suara (56,87%).

Berbeda dengan beberapa pasangan calon lain yang merasa tidak puas dengan hasil Pilkada sehingga mengadukan permasalahannya ke MK, pasangan AINE lebih memilih untuk bersikap legowo dengan tidak mempersoalkan hasil Pilkada.(bdk/mk)***
TERKAIT