Program Desa Bebas Api

RAPP Kembali Luncurkan Program Desa Bebas Api

RAPP Kembali Luncurkan Program Desa Bebas Api***
MEDIATRANSNEWS, PELALAWAN -  Sebagai salah satu perusahaan pulp dan kertas tingkat dunia, PT Riau Pulp and Paper (RAPP) terus menunjukkan komitmennya dalam mengantisipasi, mencegah serta menangani kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) diwilayah operasionalnya khususnya di kabupaten Pelalawan.

Hal ini dibuktikan dengan diluncurkannya kembali program Desa Bebas Api dan Masyarakat Siaga Api tahun 2016 dengan melibatkan 20 desa di sepanjang sungai Kampar - Riau, Sabtu (30/1).

Kegiatan yang dipusatkan di Bandara Sultan Syarif Haroen Setianegara PT RAPP ini, diresmikan langsung oleh Dirsatwa Baharkam Polri Brigjen Pol Drs Andriyanto Basuno mewakili Kapolri Drs Badrodin Haiti.

Turut hadir dalam peluncuran program Desa Bebas Api dan masyarakat Siaga Api ini Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandri Rachman, Kasdam I Bukit Barisan Brigjen Widagdo Hendro Sukoco, Kapolda Riau Brigjen Polisi Drs Dolly Bambang Hermawan diwakili Wakapolda Riau Kombes Pol Joko Hartanto, Danrem 031/ Wirabima Brigjen TNI Nurendi MSi, Bupati Pelalawan HM Harris, RGE Director Anderson Tanoto, RAPP President Director Toni Wenas, RAPP Director Rudi Fajar beserta para petinggi RAPP, Kepala Dinas, Kepala Badan, serta Kepala Desa dan Lurah dari 20 Desa yang menjadi mitra binaan PT RAPP.

Dalam sambutannya, RAPP President Director Toni Wenas yang juga menjabat sebagai APRIL Group Indonesia Operations Managing Director mengatakan, bahwa Program Desa Bebas Api ini merupakan kelanjutan dari program percontohan di tahun 2015 yang telah berhasil bekerja sama dengan sembilan desa.

Dimana program ini merupakan komitmen perusahaan pulp dan kertas tingkat dunia Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL) ini, untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang sering terjadi setiap tahunnya dan menciptakan desa serta wilayah yang bebas api. Dan bahkan tidak tanggung-tanggung, komitmen ini juga dibuktikan dengan digelontorkannya anggaran sebesa 1 juta US dollar untuk pencegahan karlahut tersebut.

" Untuk itu, kami harap dengan adanya program Desa Bebas tahun 2016 ini yang melibatkan 20 desa, maka akan semakin banyak desa terbebas dari api dan asap. Dan saya juga berharap lebih banyak lagi desa yang merasakan manfaat dari program ini yang pada akhirnya tercipta kesadaran masyarakat untuk menjaga lahan dan hutan. Pasalnya, kami percaya bahwa pencegahan selalu lebih baik dari menanggulangi dan kami juga berharap lebih banyak lagi pihak yang mengikuti pola kerja ini karena memang terbukti lebih efektif," ujarnya.

Sementara itu, Dirsatwa Baharkam Polri Brigjen Pol Andriyato Basuno yang hadir mewakili Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, bahwa dampak dari kebakaran lahan dan hutan sangatlah kompleks, dimana dapat mengakibatkan terganggunya kehidupan sosial dan ekonomi di masyarakat sehingga dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar.

Selain itu, dampak kebakaran lahan dan hutan juga merusak ekosistem dan ekologi, sehingga memunculkan masalah baru seperti musnahnya spesies dan merusak keseimbangan alam, merusak lingkungan dan juga berdampak terhadap hubungan antar negara.(mcr/mk)***
TERKAIT