Bocah Umur 7 Tahun Ditemukan Sudah Jadi Mayat

Diduga Korban Pembunuhan, Bocah Tewas Didalam Lumpur

Korban Putriani (U7), saat dievakuasi terlihat masih berlumuran lumpur, ditemukan sudah tak bernyawa, tertanam didalam lumpur, diladang dekat persawahan, Rabu (31/5/2017). (Foto: Adi Eli Laoly)***
MEDIATRANSNEWS, NIAS - Warga Desa Sitolubanua, Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias dibuat geger, dengan penemuan Putriani (7) seorang bocah berjenis kelamin perempuan murid kelas II SD, ditemukan sudah jadi mayat tertimbun lumpur diladang dekat persawahan warga, Rabu (31/5/2017).

Tewasnya  anak dari Go’osokhi Bawamenewi Alias Ama Lefi (34) dan Amida Hulu (26) Alias Ina Lefi, diduga korban pembunuhan karena saat ditemukan disekitar leher korban membiru diperkirakan bekas dicekik.

Dengan berurai air mata ibu korban Amida Hulu (26) Alias Ina Lefi kepada awam media di ruang mayat RSUD Gunungsitoli menceritakan peristiwa yang menimpa keluarganya itu. Yakni pada hari Selasa (30/5) sore harinya, Amida bersama suaminya dan korban berangkat dari pondoknya di persawahan mereka dengan berjalan kaki membawa padi ke tempat penggilingan yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat tinggal mereka.

Sesampainya di tempat penggilingan padi, sekitar pukul 17.30 Wib ibu korban menyuruh Putriani (8) pulang lebih awal karena di pndoknya masih ada dua orang adik korban yang masih kecil.

"Dia saya suruh pulang duluan, karena di pondok kami masih ada dua orang adek-adeknya yang masih kecil, satu orang berumur 5 tahun dan seorang lagi baru berumur 3 tahun," ujar Amida sambil menghapus air matanya yang sejak tadi berurai.

Sekita pukul 17.00 Wib kedua orang tua korban tiba di pondok, namun korban tidak ditemukan. Adik korban yang tinggal di pondok mengaku kalau kakaknya itu sejak tadi belum pulang.

Mengetahui hal itu kedua orang tua korban langsung melakukan pencarian di sekitar jalan menuju pondok mereka, dan satu jam melakukan pencarian usaha keduanya belum membuahkan hasil, kemudian mereka melapor kepada tetangganya.

Oleh warga lainnya kembali menyisir jalan dari tempat penggilingan padi menuju pondok tempat tinggal orang tua korban, namun hingga pukul 03.00 wib belum juga ditemukan.

Dan pada pagi harinya saat warga kembali melakukan pencarian, sekitar pukul 08.00 Wib salah seorang menemukan sandal korban tidak begitu jauh dari jalan yang biasa dilewati keluarga korban dari pondoknya menuju tempat penggilingan padi. Dan hanya beberapa meter tempat ditemukannya sandal korban warga lainnya kembali menemukan gundukan tanah ditutupi tanah berlumpur dan daun kering.

Setelah diperiksa ternyata lumpur tersebut berisi tubuh korban posisi telungkup dalam keadaan tak bernyawa. Saat ditemukan warga pakaian yang dikenakan korban masih lengkap, namun disekitar leher korban membiru, diduga bekas dicekik.

Setelah mayat korban ditemukan, warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bawolato. Dan setelah melakukan olah TKP personil Polsek Bawolato membawa mayat korban ke RSUD Gunungsitoli untuk di cek medis .

Kini korban masih berada di ruang jenazah RSUD Gunungsitoli dengan ketiadaan  dokter khusus forensik di RSUD Gunung Sitoli Polisi terpaksa menitipkan mayat korban di lemari pendingin RSUD Gunung Sitoli sembari menunggu didatangkannya dokter forensik dari Polda Sumatera Utara untuk keperluan autopsi.

Kapolsek Bawolato AKP. Sintong Simanjuntak saat diwawancarai wartawan di RSUD Gunungsitoli, membenarkan penemuan mayat tersebut.

"Benar, ada penemuan mayat diwilayah hukum Polsek Bawolato, tepatnya di Desa Sitolubanua, Kecamatan bawolato Kabupaten Nias, korbannya anak perempuan berusia 7 tahun," terang Kapolsek.

Namun pihaknya belum bisa memastikan motif dari pembunuhan itu. "Untuk sementara belum bisa kita simpulkan apa motif dari kejadian itu, masih proses pemeriksaan, dan juga akan dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban," ujar Kapolsek singkat. ***
TERKAIT