Korban Pengeroyokan

AS Laporkan PengeroyokanTerhadap Dirinya Ke Polsek Rumbai

A. Sitomorang Korban Pengeroyokani***
PEKANBARU - Bermaksud meminta pertanggungjawaban atas pemukulan terhadap kedua anaknya, Antoni Situmorang (44) justru menjadi korban pemukulan Roni Cs. Tak terima sikap para begundal itu, warga Jalan Hidayah Kelurahan Palas itupun melapor ke Polsek Rumbai.

Ditemui di kediamannya Jumat malam (27/04/18), korban mengaku
peristiwa pengeroyokan yang menimpanya itu, terjadi saat pulang kerja. Sebelum sampai di rumah, ia singgah terlebih dulu di salah satu warung Jalan Hidayah RT 03 RW 02 Kelurahan Palas untuk beli rokok.

Namun tanpa diduga ia bertemu Roni, pelaku pemukul kedua anaknya sehari sebelumnya. Antoni kemudian mencoba meminta pertanggungjawaban pelaku.

Akan tetapi bukannya jawaban yang diperoleh melainkan teman Roni berinsial RS justru langsung melayangkan pukulan ke bagian wajah korban hingga pelipis bagian kirinya mengalami biru lebam. Tak sampai disitu, sekelompok pemuda yang tengah minum tuak di warung milik Nb itu juga turut mengeroyok korban.

"Beruntung saat itu, ibu ibu yang histeris melihat aksi pemukulan itu berteriak meminta para begundal itu supaya menghentikan aksinya. Kalau tidak, mungkin saya sudah tewas dibuat sama mereka. Sedangkan anak anak saya yang kebetulan berada ditempat kejadian, hanya bisa menangis tanpa bisa berbuat apa apa", ujar Antoni sedih.

Tak terima aksi pengeroyokan itu, korban kemudian melapor ke Polsek Rumbai dengan harapan para pelaku ditangkap dan diproses secara hukum.

Usai melapor, korban kemudian mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Jàlan Kartini untuk di visum. Anehnya hasil visum tersebut justru tak ia dapatkan melainkan hanya diberikan kepada penyidik Polsek Rumbai saja.

Dua hari usai melapor tepatnya pada hari Minggu tutur Antoni, penyidik menelepon korban agar datang ke Polsek dan meminta agar tidak ditemani oleh siapa siapa, selain anaknya. Namun karena panggilan penyidik tersebut tak disertai surat panggilan resmi, korban pun enggan datang, ujarnya.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, sejak warung tuak itu beroperasi kerap terjadi aksi kerusuhan. Menurut pengakuan salah seorang warga, baru baru ini sàja sudah tiga kali terjadi keributan hingga mengakibatkan keresahan di tengah tengah warga. Selain itu di warung tersebut juga diduga menjadi arena judi jual togel, ujar sumber.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Rumbai AKP Nardi Marbun yang dihubungi Senin pagi (30/04/18) mengaku belum mengetahui laporan tersebut.

"Saya belum bisa memberi informasi. Saat ini saya sedang di Polresta mengikuti àcara Sertijab. Nanti kalau sudah pulang saya cek dulu apa sudah ada di meja saya apa belum", ujàrnya.

Kemudian ketika dihubungi kembali siang harinya, Kapolsek Nardi tidak mengangkat. Begitu juga dengan pesan yang terkirim ke Whashap nya, hingga berita ini ditulis, Kapolsek Nardi Marbun belum memberi konfirmasi. (Aw/Mtnc)***

TERKAIT