Pembangunan Kawasan Teknopolitan

Menuju Pelalawan EMAS, Ekonomi, Mandiri Aman Dan Sejahtera

Menuju Pelalawan EMAS, Ekonomi, Mandiri Aman Dan Sejahtera***
MEDIATRANSNEWS, PELALAWAN - Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan suatu kawasan industri yang terpadu dengan perguruan tinggi sebagai pencetak tenaga kerja terampil dan pusat riset sebagai pendorong inovasi, dan ini dibangun atas dukungan investasi swasta dan Pemerintah.

Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan inisiatif Pemkab Pelalawan mewadahi pencapaian visi MP3EI 2011-2025 menuju {Pelalwan EMAS   Ekonomi, Mandiri, Aman dan Sejahtera),  sekaligus merealisasikan pencapaian sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pelalawan 2011-2016.

Konsep Kawasan Teknopolitan Pelalawan itu sendiri adalah menyiapkan suatu kawasan khusus yang memiliki keunggulan komparatif dan diminati oleh investor, terutama untuk industri yang akan memberikan nilai tambah produk unggulan daerah yakni industri hilir kelapa sawit yang didukung penguatan inovasi dari aktivitas Perguruan Tinggi dan Pusat Riset.

Apalagi Kabupaten Pelalawan yang berada pada Koridor Ekonomi Sumatera berperan strategis dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Soalnya, di samping berada pada posisi konektivitas yang istimewa juga karena Kabupaten Pelalawan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat potensial dengan komoditi kelapa sawit, perkayuan, gas, minyak bumi dan batubara yang juga menjadi komoditi andalan Koridor Ekonomi Sumatera.

Hal ini menjadi salah satu dari 7 program strategis Kabupaten Pelalawan yang digagas Bupati Pelalawan HM Harris di masa kepemimpinannya yakni Pelalawan Inovatif.

Pelalawan inovatif sendiri masuk dalam visi Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan, periode 2016-2021 yakni Inovasi Menuju Pelalawan EMAS (Ekonomi, Mandiri, Aman dan Sejahtera). 

Penjabaran dari visi itu sendiri yakni pembangunan yang didorong upaya, gerakan dan prakarsa inovatif menuju Kabupaten Pelalawan yang mandiri dalam Ekonomi, Aman dan Sejahtera dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Mandiri dalam ekonomi berarti memiliki komitmen dan konsistensi yang tinggi untuk memberdayakan kemampuan dan sumber daya daerah.

Sedangkan dalam misi pembangunan Kabupaten Pelalawan tahun 2016-2021, salah satunya yakni Meningkatkan Penguatan Sistem Inovasi untuk Mendukung Perekonomian Daerah yang Kuat dan Berdaya Saing Tinggi. Dan untuk memiliki daya saing yang tinggi inilah, Pemkab Pelalawan kini telah membangun Kawasan Technopark yang berada di Kecamatan Langgam.

Terkait program Pelalawan Inovatif ini, saat memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang dipusatkan di Pekanbaru, Riau, di Kabupaten Pelalawan tepatnya di Gedung Sekolah Tinggi Tehnologi Pelalawan (ST2P) yang berada di Kawasan Teknopolitan, digelar seminar internasional yang salah satu tujuannya guna mendukung program Pelalawan inovatif.
Seminar yang dihadiri ratusan peserta ini dipusatkan di gedung kampus Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P). Dibuka secara resmi oleh Sekjen Kemenperin, Dr Haris Munandar, mewakili Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, hadir juga pejabat Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Kepala BPPT RI, guru besar dari Tsuba University Jepang, serta puluhan universitas dalam negeri.

Di kesempatan itu, Bupati Pelalawan, HM Harris mengatakan dalam upaya menanamkan kesadaran masyarakat terhadap nilai strategis peranan ilmu pengetahuan, tehnologi dan inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa serta untuk menghargai prestasi di bidang Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi. Artinya, seminar internasional dalam peringatan Harteknas ini menjadi kesinambungan program di Kawasan Teknopolitan. Bukan perkara mudah mewujudkan Kawasan Tekno Park dan proses pembangunannya. Komitmen yang kuat untuk menjalankan dan mewujudkan secara penuh.

"Kami sangat butuh dukungan pemerintah pusat dalam mewujudkan Kawasan Teknopolitan ini. Sebagai pusat pendidikan dan inovasi teknologi di bidang industri kepala sawit," katanya.

Dijelaskan, seminar ini diharapkan bisa menunjang 7 Program Strategis Pemerintah Daerah, yakni Pelalawan Inovatif. Menurutnya, sekitar 75 persen masyarakat Pelalawan menggantungkan hidup melalui perkebunan sawit.

"Melalui seminar ini, petani kebun kita tidak hanya diharapkan menjadi pemilik dan pekerja kebun saja, tetapi bisa mandiri yang bukan hanya pemilik, namun bisa mengolah sendiri dan memasarkannya langsung," ujarnya.

Sebagai penyelenggara Hakteknas 2018, Provinsi Riau telah memiliki predikat sebagai salah satu lumbung energi nasional dan penyangga utama kebutuhan pangan di Pulau Sumatera, khususnya sektor pertanian dan perkebunan. Pada sektor perkebunan, kelapa sawit merupakan komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi PDRB Kabupaten Pelalawan.

Industri sawit di daerah ini terutama di bidang perkebunannya telah memberikan lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan yang besar bagi masyarakat. Pengelolaan usaha kebun sawit telah mengalami perubahan besar, dengan stigma kolonial yang memposisikan pengelolaan industri ditanagni oleh para konglomerat.

Saat ini, perkebunan sawit di Kabupaten Pelalawan dengan luas secara keseluruhan 388 hektare dikelola oleh masyarakat. Karena itu, dalam upaya mendukung pengembangan wilayah, Kabupaten Pelalawan telah mencanangkan komersialisasi riset dan tehnologi kelapa sawit. Komitmen tersebut antara lain diwujudkan dengan mengembangkan Techno Park dengan bidang fokus kelapa sawit.
Optimis Kawasan Teknopolitan Terwujud

Keberadaan Kawasan Technopark yang di dalamnya terdapat Sekolah Tinggi Tehnologi Pelalawan (ST2P) ke depan akan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya, di Kabupaten Pelalawan. Karena itu, seminar internasional dalam peringatan Harteknas ini menjadi kesinambungan program di Kawasan Teknopolitan.

"Bukan perkara mudah mewujudkan Kawasan Tekno Park dan proses pembangunannya. Komitmen yang kuat untuk menjalankan dan mewujudkan secara penuh," katanya.

Harris mengatakan, seminar ini diharapkan bisa menunjang 7 Program Strategis Pemerintah Daerah, yakni Pelalawan Inovatif. Menurutnya, sekitar 75 persen masyarakat Pelalawan menggantungkan hidup melalui perkebunan sawit. "Melalui seminar ini, petani kebun kita tidak hanya diharapkan menjadi pemilik dan pekerja kebun saja, tetapi bisa mandiri yang bukan hanya pemilik, namun bisa mengolah sendiri dan memasarkannya langsung," ujarnya.

Pelaksanaan seminar internasional ini, katanya, akan membuat bangsa Indonesia maju dan bahkan bisa sejajar dengan negara lain, terutama dalam penerapan inovasi dan teknologi. Karena itu, dirinya sangat optimis kawasan tekhnopolitan yang merupakan Bagian dari program  Pembangunan inovasi Kabupaten Pelalawan akan segera terwujud. Keoptimisan Bupati ini seiring ditunjuknya Kabupaten Pelalawan menjadi salah satu dari 100 daerah yang menjadi lokasi pembangunan technopark  program pemerintahan Kabinet Kerja saat ini.

Dikatakannya, sejak ditetapkan sebagai daerah otonom baru, Kabupaten Pelalawan terus menerus melakukan pembenahan dan melakukan pembangunan daerah untuk mencapai kesejahteraan bagi masyarakat. Saat ini, telah banyak upaya pembangunan dilakukan, termasuk pembangunan berbagai infrastruktur dan suprastruktur.

"Penguatan sistem inovasi daerah sebagai salah satu pendekatan pembangunan yang diperkenalkan BPPT dan mulai dilaksanakan di Pelalawan sejak Tahun 2012, merupakan salah satu momentum besar dalam mendorong percepatan pembangunan di Pelalawan," katanya.

Melalui penguatan sistem inovasi daerah, sambungnya, fondasi pembangunan daerah yang inovatif telah mulai dibangun misalnya melalui pembenahan sistem perencanaan pembangunan menjadi semakin lebih baik, di samping itu mekanisme dan cara kerja SKPD di Pelalawan juga lebih baik. Bahkan melalui penguatan sistem inovasi daerah ini, dirinya melihat koordinasi pembangunan antar SKPD dan koordinasi pihaknya dengan berbagai pihak lain menjadi semakin baik dan semakin lebih fokus.
Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih
"Saya berharap keberhasilan ini dapat ditindaklanjuti secara konsisten dengan pelaksanaan program lain yang lebih nyata dan berdampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat Pelalawan," tandasnya.

Salah satu prakarsa penguatan sistem inovasi daerah yang menjadi cita-cita sekaligus tantangan besar bagi Pemkab Pelalawan adalah pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan. Harris tak menafikan bahwa pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan sebuah proyek pembangunan yang sangat besar, dan memerlukan sumberdaya, baik anggaran, SDM, maupun waktu yang juga sangat besar.

"Karena itu, kami sangat butuh dukungan pemerintah pusat dalam mewujudkan Kawasan Teknopolitan ini. Sebagai pusat pendidikan dan inovasi teknologi di bidang industri kepala sawit," tukasnya.

"Tetapi saya juga punya keyakinan bahwa Kawasan Teknopolitan Pelalawan akan memberikan dampak sangat besar bagi peningkatan daya saing dan kesejahteraan tidak hanya bagi Kabupaten Pelalawan tetapi juga Negara Indonesia ke depan. Kami optimis, dengan izin Allah SWT disertai dengan upaya keras kami dan pendampingan BPPT serta pihak-pihak lain, pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan akan berhasil dengan baik," jelasnya.

Ditambahkannya, dan optimisme orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan itu semakin besar lagi setelah Pelalawan menjadi salah satu dari 100 daerah yang menjadi lokasi pembangunan technopark yang merupakan program pemerintahan Kabinet Kerja saat ini. Dengan adanya program technopark ini, pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan dapat segera terealisir. (Advertorial/diskominfotik Pelalawan)***
TERKAIT