Guna Melihat Situasi Pengelolaan Lingkungan Oleh Pemilik Pabrik Roti

Lembaga IPSPK3-RI: Meminta Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar Turun Ke Lokasi

Lembaga IPSPK3-RI: Meminta Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar Turun Ke Lokasi***
KAMPAR, (Mediatransnews) - Dengan Keprihatinan limbah pabrik roti resahkan warga Purwosari Gang Parna, RT,1 RW 2 Desa Pandau jaya Kec Siak hulu,kab Kampar. Ir. Ganda Mora. M.Si aktivis lingkungan dari lembaga IPSPK3-RI, meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar untuk turun ke lokasi pabrik guna melihat situasi pengelolaan lingkungan oleh pemilik pabrik Roti,Minggu (25/10/2020).

Apakah mereka ada memiliki izin lingkungan dan juga Izin BPOM (Badan Pengelola Obat dan Minuman) untuk menganalisis komposisi pengawet dan formulasi bahan makanan sebab makanan tersebut dijual ke publik.

Ganda Mora menambahkan Bila tidak higienis akan dapat menimbulkan penyakit atau keracunan bagi masyarakat, juga kepada dinas kesehatan , apakah pabrik sudah memiliki izin kesehatan, dan pihak perindustrian terkait merek dagang, izin usaha dan gudang juga harus ada, dan apa saja yang berbentuk industri, seperti industri rumah tangga atau industri kita minta semua pihak untuk memperhatikan dan evaluasi terhadap dampak yang ditimbulkannya kepada lingkungan sekitarnya. Papar GM melalui whasaap (Minggu 25/10/2020).

Pabrik roti Jalan Purwosari Gang Parna RT 01/RW 02 Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar meresahkan warga. Pasalnya, usaha Roti tersebut tidak memiliki pengolahan limbah yang layak bahkan  menimbulkan bau tak sedap siang dan malam.

Inisial Br S salah seorang warga Purwosari Gang Parna saat dikonfirmasi media ini, Selain diduga tak punya izin Dinas Kesehatan (Diskes) dan badan pengawasan obat dan Makanan (BPOM). Pemilik usaha tersebut sesuka hatinya membuang limbah Di parit perumahan setempat.

Sehingga warga setiap hari mencium aroma tak sedap. "Kami tak tahan kalau kondisi ini berlanjut, karena limbahnya dibuang ke parit," ucap BS.

Kesehatan kami bisa terganggu kalau usaha itu berlanjut, setiap datang hujan air limbah pabrik tersebut masuk dihalaman rumah kami dan badan anak kami sering gatal dan bahkan bisa menimbulkan demam  berdarah, bila musim kemarau meluap semua baunya dari parit, bebernya.

Ditempat yang sama juga salah seorang ibu rumah tangga yang tidak mau disebut identintas, Karena masalah ini sudah lama ia dan warga sekitar berharap agar meminta pihak DPRD dan DLH Kabupaten Kampar turun kelapangan dan dapat menindak lanjuti hal ini sampai tuntas, tegasnya

Kami mau usaha itu tutup. Kalau memang mau jalankan usaha, benahi dulu lokasinya.

Bila perlu sekarang juga dihentikan sampai benar-benar usaha itu memiliki pengolahan limbah yang layak dan tidak mencemari lingkungan, harapnya.

Persoalan pengelolah limbah tersebut sudah beberapa kali kami laporkan kepada RT setempat, namun sampai saat sekarang ini belum ada penyelesaian, bahkan pernah kamu bermasalah mengenai limbahnya ini kami warga setempat sudah tidak tahan lagi Bau limbahnya, ungkapnya.

Saat dikonfirmasi media ini kepada pemilik inisial Br  Tambunan salah satu pengelolah mengatakan disini kami serba salah sudah beberapa kali minta kepada warga disini untuk buka parit tapi
Mereka tak mau ngasih tanahnya" keluhnya.

"Air parit didepan rumah kami ini sebenarnya berasal dari belakang rumah petak, tapi tetap kami disalahkan dibilang warga disini limbah pabrik kami " katanya singkat.(Tim)***
TERKAIT