Lagi-Lagi Kembali Terjadi Arogansi Kapolres Kampar

Warga Muhammadiyah Minta Kapolres Kampar Dicopot Dari Jabatannya

Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba dan beberapa spanduk yang terpampang di lokasi yang berbeda ***
KAMPAR, (MTNC) - Beberapa waktu lalu AKBP Rido Purba, diduga berbuat arogansi juga terhadap oknum awak media saat melakukan kegiatan peliputan di suatu kejadian di wilayah siak hulu-kampar, yang mana sempat heboh viral di media, bahwa membentak dan mengusir awak media yang melakukan peliputan pada saat itu.

Nah kini kembali dihebohkan beredar spanduk dari warga Muhammadiyah baik Kader dan Simpatisan yang bertuliskan “Menolak Sikap Kasar dan Arogan Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba terhadap Kepala Sekolah, Guru, Pengawas dan Kepala Desa di Kabupaten Kampar”.

Dalam spanduk yang terpampang di beberapa ruas jalan, mereka. "Mendesak agar Kapolres Kampar tersebut dicopot dari jabatannya".

Ketua Muhammadiyah Kampar, Almy Zarlis, saat dikonfirmasi media terkait beredarnya spanduk penolakan tersebut menceritakan persoalan itu berawal pada acara sosialisasi percepatan penanganan Covid-19 dan Pelaksanaan Vaksinasi yang dilaksanakan oleh Kadisdikpora Kampar pada 8 Februari 2022 pukul 09.00 WIB minggu lalu, bertempat di Kantor Camat Kampar.

Hadir pada saat itu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pengawas SD-SMP dan aparatur desa di tiga Kecamatan, terdiri dari Kec. Kampar, Rumbio Jaya dan Kampar Utara. Pada acara tersebut yang juga hadir Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba, yang datang ke tempat acara sekitar pukul 10.30 WIB.

Saat itu, “Tiba-tiba Kapolres meminta Kepala Sekolah dan Aparatur Desa untuk masuk ruangan. Di saat itulah Kapolres menyampaikan dengan bahasa yang kurang santun. "Siapa yang menantang akan saya tangkap, ada yang melawan, anda tidak patut dicontoh,” kata Almy Zarlis, menirukan ucapan sang Kapolres kepada media. Selasa, (15/2/22).

Kemudian, Babinkamtibmas disuruh ke depan oleh Kapolres, untuk meminta pintu ditutup dan memeriksa semua aplikasi peduli lindungi, kalau ada yang tidak lengkap atau belum vaksin suruh kedepan. Hasil pemeriksaan tersebut ada sekitar 20-an orang yang terjaring tidak lengkap vaksin. Kapolres Kampar mengatakan, “kawal mereka untuk vaksin kemudian bawa lagi ke dalam,” katanya.

Kepala SD Muhammadiyah, Desa Batu Belah, Herman Hidayat yang ikut menyaksikan kejadian tersebut sangat prihatin dan  merasakan sikap arogansi Kapolres Kampar. Sehingga terpaksa diungkapkan rasa kekecewaanya melalui unggahan di medsos/Facebook pada tanggal 11 Februari 2022 jam 18.17 WIB, dengan tulisan “Mohon pak Kapolda kami miris dengan cara berkomunikasi Kapolres Kampar terhadap kepala sekolah dan aparatur desa di Kecamatan Kampar. Kami warga Kampar tidak terbiasa bahasa kasar dengan tiga telapak tangan,” ungkapnya.

Akibat unggahan di Facebook tersebut, pada Sabtu, 12 Februari 2022 sekitar pukul 10.00 WIB datang 9 orang personil polisi berpakaian umum dan 2 berpakaian seragam yaitu Kapolsek Kampar dan 1 anggotanya mendatangi SD Muhammadiyah Desa Batu Belah yang saat itu sedang Rapat Majelis Guru yang dipimpinan Herman Hidayat selaku Kepala Sekolah.

Polisi masuk ke dalam sekolah sampai ke Ruang Kantor Kepsek, dan memerintahkan agar Herman Hidayat ikut ke Polsek Kampar untuk diperiksa, hal ini tanpa surat panggilan atau sejenisnya.

Di tempat terpisah, Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba SIK, saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan WhatsAppnya mengatakan, “itu orang yang anti vaksin mas. Kata-kata kasar dan arogan itu, perspektif. Saya sebagai Kapolres harus tegas dalam menegakan aturan. Saya dan jajaran juga didukung oleh semua elemen di Kabupaten Kampar, bersama-sama melakukan segala upaya dalam percepatan Vaksinasi Covid 19. Yang bersangkutan juga akhirnya, sudah vaksin juga kok. Tolong bantu berita positif, agar masyarakat Kampar lebih banyak lagi yang mau divaksin. Karena vaksin adalah kebutuhan kita bersama, makasih,” ujarnya. (Red) ***

TERKAIT