Perilaku Tak Senonoh FA Oknum Kepsek SMAN 1 Lipat Kain Terhadap Siswinya

Abdul M: Perilaku FA Sudah Mencoreng Nama Baik Sekolah Dan Profesi Guru Pada Umumnya

Kepsek SMAN 1 Lipat Kain dan Plang Sekolah ***
KAMPAR,  (MTNC) - Pada dasarnya, kepala sekolah adalah seseorang yang menjadi sosok panutan dan penentu kebijakan dalam suatu institusi pendidikan, yang bisa menjadi sosok didambakan dan selalu diharapkan kehadirannya oleh seluruh sekolah yang ada, baik siswa, pendidik dan tenaga kependidikan.

Namun tidak seperti demikian perilaku FA oknum  Kepsek SMAN 1 lipat kain Kab.Kampar kiri hilir Prov Riau ini .

Bermula ajakan SF teman RH & IN yang mengajak jalan-jalan ke pekanbaru sekalian antar barang. Juga nanti kita ditemani oleh Kepsek. Ucap IN menirukan perkataan SF kepada media ini, setelah ajakan SF tersebut di iakan oleh IN dan RH untuk bisa ikut. Lalu SF  menghubungi seseorang untuk mengantarkan mereka ke pekanbaru, ternyata yang dihubungi SF tersebut selain supir ada oknum Satpam didalam pada saat itu. Jumat malam, 23/9/22.

Dalam perjalanan dari lipat kain menuju Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri Hilir. Kitar Jam 20:30 malam hari, tiba-tiba mobil berhenti dan datang seseorang menghampiri mobil kami, yang tak lain adalah FA Kepsek SMAN 1,  yang disebut SF sebelumnya kepada IN & RH bahwa mereka ditemani Kepsek (FA), tanpa basa basi FA langsung masuk ke dalam mobil  yang yang kami tompangi. Jelasnya.

Lanjut sumber. Dalam perjalanan dari sungai pagar menuju pekanbaru. FA (Kepsek) tiba-tiba dari bangku depan pindah  dibangku tengah dan dianya duduk ditangah antara saya (IN) dan RH, didalam mobil tersebut FA (Kepsek) menciumin dan memeluk RH lalu mecium dan memeluk saya (IN)red, kami berteriak tapi gak ada yang mendengar karena didalam mobil dan sepi.

Jujur pada saat itu kami tidak bisa berbuat apa-apa, dan juga kami takut ditinggalan ditengah perjalanan. Beber IN kepada media ini. Di disalah satu tempat di wilayah lipat kain. Pada Jumat, 7/10/22.

Masih Sumber. Tak bersela lama dalam perjalanan dari sungai pagar menuju kubang, tiba-tiba teman kami SF yang mengajak minta turun. Lalu istrahat disitu disalah satu kedai, lalu FA (Kepsek) ngajak dan menawarkan kami makan dan minum, atau apa saja yang  mau kami minum. IN menirukan kata FA. 

Karena kami sudah mulai gelisah dan tidak nyaman, kami tidak makan dan minum pada saat itu, hingga hanya kepsek lah yang minum dengan teh telur, setelah siap minum FA (kepsek), kami lanjut lagi perjalanan ke kota pekanbaru lalu menginap disalah satu hotel.

Pada saat itu sesampai di hotel. FA (Kepsek) mengajak salah satu diantara kami untuk tidur satu kamar dengannya, namun kami menolak satu kamar dengan FA.

Akhirnya kami satu kamar saya (IN) dan RH, selama kami di hotel tersebut kami terlantar tidak makan dan minum hingga besok paginya kami menjual handphone kami untuk biaya makan dan minum. Karena kami takut pulang besoknya, kami menginap disalah satu rumah teman kami sampai malam senin. Lalu seninnya kami pulang. Beber IN dengan rasa kesal dan merah kepada SF dan terlebih kepada FA (Kepsek).

Di tempat yang sama orang tua IN sangat kecewa kepada SF dan FA, karena cara mereka terhadap anaknya yang menduga SF menjual IN dan RH kepada FA (kepsek). 

Atas kejadian ini, "kami keluarga IN dan RH, meminta kepada media untuk meng viralkan diberita kejadian ini, dan menemani kami membuat laporan kepada polisi juga sibarkan kejadian ini ke publik agar seluruh instansi dan penegak hukum tau". Ucapnya kepada media dengan raun wajah kelihatan marah.

Lanjut orang tua IN, kami orang tua akan  berkoordinasi dengan pihak KPAI mencari solusi agar diberikan perlindungan kepada para anak kami RH dan IN, sebelum keranah hukum. Karena setelah kejadian tersebut anak kami RH & IN mengalami gangguan trauma dan kami sebagai orang tua tidak terima diperlakukan seperti itu dan kami malu didesa ini.

Dan ini akan segera kmi laporkan supaya tidak ada siswi lain korban berikutnya atas perilaku kepsek ini. Hal ini harus dihentikan dan diberi sanksi kepada FA oleh atasannya, kalau bisa diberhentikan sebagai kepsek dan sebagai guru. Karena perilaku FA yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada anak kami, hal ini sudah mencederai dunia pendidikan dan pelanggaran hukum. Pinta dan Harapnya.
 
Media ini setelah mendengar kronologis yang diceritakan IN dan orang tua IN. Menduga bahwa FA (kepsek) dan SF, telah lama bekerjasama dengan melakukan hal seperti itu.

FA oknum Kepsek SMAN 1 Lipat kain yang di konfirmasi media ini melalui Tlp saluler pribadinya pada Kamis, 20/10/22.  Dengan nomor 0813-7110-7xxx, terkait kronologis kejadian tersebut diatas. Mengatakan, kepada media ini bahwa masalah itu memang ada dan sudah aman, tapi agar lebih jelas senin, 24/10/22 lah kita jumpa biar lebih jelas saya sampaikan kronologisnya. Ucap FA.

Namun sesampainya hari senin, media mencoba mengkonfirmasi kembali kepada FA (Oknum Kepsek) sesuai janjinya mengklarifikasi persoalan yang terjadi,  tapi sampai tayang berita ini tidak lagi komunikasi kepada FA karena nomor yang besangkutan tidak Aktif lagi.

Komite SMAN 1 Kampar Kiri, Abdul Manan selaku Ketua memutuskan hasil kesepakatan bahwa Kepala SMAN 1 Kampar Kiri berinisial FA tersebut agar segera melakukan pengajuan guna pengunduran diri secara baik-baik dari jabatan Kepala SMAN 1 Kampar Kiri. Ucapnya.

Tak hanya itu disampaikan Komite SMAN 1 Kampar Kiri saat ditemui wartawan, Security (Satpam) SMAN 1 Kampar Kiri yang diduga mengajak Kepala SMAN 1 Kampar Kiri inisial FA tersebut juga diminta untuk mengundurkan diri dari jabatan apapun disekolah tersebut.

“Sebab ini sudah mencoreng nama baik sekolah, secara umum dunia pendidikan di Kenegerian Lipat Kain.” Ujar Manan.

Disisi lain tambah Manan (sapaan akrab. Ketua Komite SMAN 1 Kampar Kiri), pihaknya telah menyampaikan perihal ini secara tertulis maupun lisan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

“Data, dokumentasi dan pendukung lainnya telah kita sampaikan ke dinas terkait. Sejauh ini kita sepakat dalam peran dan fungsi sebagai Komite SMAN 1 Kampar Kiri, dan terkait peran Yayasan Kenegerian Lipat Kain kebetulan saya secara pribadi juga termasuk didalam struktur perangkat adat istiadat dinegeri ini dan saya sudah menghadap kepada Datuk Singo selaku Pimpinan. Tentu, dengan hasil sepakat bersama Komite.” Pungkasnya. (Red/Tim) ***


TERKAIT