Pelaku Begal

Polisi di Pekanbaru Sikat Komplotan Begal 'Adi Black'

Tiga pelaku Begal yang tertangkap oleh Polresta Pekanbaru***
MEDIATRANSNEWS, PEKANBARU - Dua orang pelaku begal dan seorang penadah, sukses 'digulung' tim khusus Pemburu Begal Polresta Pekanbaru-Riau. Bahkan satu orang diantaranya ditenggarai merupakan komplotan 'Adi Black' yang terkenal dengan aksi begalnya.

DNC alias Colis (21) dan AY (21) tak berkutik ketika dibekuk tim Pemburu Begal. Selain mereka, polisi juga berhasil mengamankan tukang tadah motor hasil curian berinisial MDA alias Putra (19). Mereka bertiga ditangkap setelah polisi menerima laporan aksi begal dengan korbannya bernama Kamsia (45), pada 13 Januari 2016 kemarin.

Modus begal mereka, yakni dengan cara berpura-pura memberikan pertolongan terhadap korban yang saat itu terjatuh dari sepeda motornya. Satu orang bertugas melihat kondisi Kamsia, dan satu lagi 'mengamankan' motor korban. Saat sasarannya lengah, keduanya langsung melarikan motor tersebut.

Dari kasus ini, polisi pun langsung melakukan penyelidikan dan menyebar anggota Buser, hingga akhirnya didapat informasi, bahwa ada orang yang ingin menjual motor tanpa surat-surat dengan harga miring. Usut punya usut, motor yang hendak di lego ini ternyata punya kemiripan ciri-ciri dengan motor korban.

"Kita pancing pelaku untuk bertransaksi sepeda motor dengan penadahnya (MDA,red). Saat itu dia mengaku membeli motor ini dari temannya (DNC dan AY)," sebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto, di ruangannya, Senin (18/1/2016) siang. "Darisitu kita lalu melakukan penangkapan terhadap mereka," ungkapnya.

Kepada polisi, DNC dan AY mengaku tidak terlibat aksi begal. Alibinya, mereka hanya sebagai penjual saja. "Tapi setelah kita selidiki, merekalah pelakunya. Bahkan salahseorangnya anggota begal ini komplotan Adi Black," beber Bimo. "Sekarang mereka mengaku baru satu kali melakukan aksi tersebut. Kita akan kembangkan lagi," katanya.

DNC dan AY yang sempat ditemui di Polresta Pekanbaru mengaku mendapat upah Rp500 ribu untuk setiap unit motor yang mereka rampas. "Dibayar sama MDA (tukang tadah, red) Rp500 ribu. Kalau ikut begal nggak ada. Kami menjualkan saja," elak DNC. "Targetnya siapa saja, selagi ada sasaran ya kita main," timpal AY setelah dipaksa mengaku. (grc/mk)***

TERKAIT