Bertambah Umur

Hari Ini Megawati Berulang Tahun ke-69

Hari Ini Megawati Berulang Tahun ke-69 ***
MEDIATRANSNEWS, Jakarta - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri hari ini berulang tahun ke-69. Megawati yang juga ketua umum PDIP merupakan presiden pertama perempuan Indonesia.

Kiprah politik putri Bung Karno ini punya catatan. Seperti dirangkum Sabtu (23/1/2016), di usia sekarang, Mega dipercaya kembali memimpin PDIP. Darah politik Mega seperti mengalir dari ayahnya. Tercatat, Mega pernah aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Posisi Wakil Ketua PDIP Cabang Jakarta Pusat di tahun 1986 merupakan jabatan awal politik Mega. Saat itu, usianya 39 tahun. Namun, setelah itu karir politiknya melesat. Satu tahun kemudian, Mega menjadi anggota DPR.

Enam tahun berikutnya, ibu kandung dari Puan Maharani itu terpilih sebagai Ketua Umum PDI dalam Kongres Luar Biasa di Surabaya. Munculnya Mega ini karena terpilih secara aklamasi.

Namun, ada catatan kelam ketika Mega harus bersaing dengan Soerjadi pada 1996. Mengacu Kongres PDI di Medan, Mega didongkel dari posisi ketua umum PDI dan mulai Soerjadi sebagai pucuk pimpinan partai. Tak terima, Mega melawan. Didukung kader PDI yang terdiri aktivis, kepemimpinan Mega tetap bertahan dengan ingin menguasai kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta.

Tapi, sikap Mega ini mendapat perlawanan sengit dari Soerjadi yang saat itu mendapat sokongan pemerintah Orde Baru. Soerjadi tak mau mengalah dan mengancam merebut kantor DPP PDIP. Pihak Soerjadi dan Mega bertikai yang membuat kerusuhan massal tak terhindarkan.
Kerusuhan ini dikenang sebagai Peristiwa 27 Juli.

Kejadian ini membuat PDI terpecah menjadi dua kubu. Pihak Soerjadi didukung pemerintah dan dianggap sebagai kepengurusan yang sah. Tapi, kader banteng mendukung Megawati. Dukungan pemerintah ke Soerjadi tak membuat ciut Mega. Perlawanan terus dilakukan dengan dukungan kader PDI.

Di era Reformasi, suasana politik baru untuk perempuan kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947 itu. Tapak karirnya mulai lebih tinggi. Dengan bendera PDI Perjuangan (PDI-P), ia menjabat Wakil Presiden. Saat itu, Mega kalah dalam voting pemilihan dari KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur.

Tapi, Mega akhirnya bisa meraih posisi Presiden. Ketika itu di tahun 2001, Gus Dur dicabut mandatnya oleh MPR RI. Lewat Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001, Mega naik posisi menjadi Presiden.

Di Pemilu Presiden 2004 yang langsung dipilih rakyat, Mega harus mengakui keunggulan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan Menko Polhukam di era kabinetnya. Mega pun harus memberikan kursi Presiden RI ke-6 kepada SBY.

Selama era SBY, PDI-P di bawah Mega menjadi partai oposisi yang seringkali memberikan kritik. Dua periode menjadi partai di luar pemerintahan, PDIP di tahun 2014 menjadi partai penguasa. PDIP di bawah Megawati berhasil memenangkan Pemilu legislatif sekaligus Pemilu Presiden hingga kadernya Joko Widodo terpilih sebagai Presiden periode 2014-2019.(bdk/mk)***
TERKAIT